JAKARTA (Suara Karya): Institut Pariwisata (IP) Trisakti bekerja sama dengan National Culanary Service Academy (NCSA) Surabaya membuka pelatihan kuliner, yang tak hanya memberi ilmu, tetapi juga pengalaman magang di hotel bintang 5.
“Pengalaman magang ini bisa digunakan sebagai bekal bagi peserta untuk mencari kerja atau membuka usaha kulinernya sendiri,” kata Rektor IP Trisakti, Fetty Asmaniati usai penandatangan kerja sama dengan Direktur Pelaksana NCSA, Stephen Reinhard Rantung, di Jakarta, Jumat (11/10/24).
Hadir dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pendidikan Perhimpunan Hotel dan Restaurant Indonesia, Alexander Nayoan dan Direktur Artotel Group Learning Center (AGLC), Rekke Juwita.
Fetty menambahkan, pelatihan kuliner yang digelar bersama NCSA tersebut tidak akan merebut ‘pasar’ mahasiswa yang ingin kuliah di IP Trisakti. Karena pelatihan kuliner tersebut bersifat non gelar.
“Malah masyarakat kini punya beragam pilihan. Jika dana terbatas, tetapi ingin masuk ke bisnis kuliner bisa ikut kelas di NCSA. Pelatihannya berlangsung 4 bulan, tetapi magang lebih lama, yaitu 6 bulan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Artotel Group Learning Center (AGLC) Rekke Juwita mengaku senang dengan kolaborasi ini. Harapannya, hasil kerjasama tidak hanya dirasakan kalangan internal saja, tapi semakin mengenalkan ke publik.
“Dukungan dari tim sosial media dan digital marketing NCSA yang mumpuni, saya yakin semua bisa dicapai. Semoga kerjasama ini memberi kontribusi bagi kemajuan dunia Pendidikan,” ujar Rekke.
Pada kesempatan yang sama, Pendiri sekaligus Direktur Pelaksana NCSA, Stephen Reinhard Rantung menjelaskan, NCSA berdiri sejak 2018 di Surabaya. Saat ini alumninya lebih dari 600 orang.
“Mereka bisa terserap cepat di dunia kerja karena NCSA memiliki beberap keunggulan. Selain materi pembelajarannya berstandar internasional, peserta kami carikan tempat magang di hotel bintang 5 dan kapal pesiar internasional. Magang selama 6 bulan,” ujar mantan GM hotel bintang 5 tersebut.
Stephen menyebut sejumlah hotel yang selama ini menjadi mitra NCSA, yaitu Hotel Shangri-La, Vasa, JW Marriot, Sheraton, Mercure, Bidakara, Ciputra Jakarta, Four Point, Kempinski, Aryaduta, Four Season, Pullman, W Hotel, Hilton, Padma, Tentrem, Royal Ambarukmo dan Astoria.
Selama pandemi covid-19, NCSA semakin dikenali karena banyak orang yang ingin belajar masak untuk konsumsi pribadi. Akhirnya digelar pembelajaran secara online. “NCSA kemudian jadi pilihan orangtua untuk anaknya yang akan kuliah di luar negeri. Agar bisa masak sendiri,” ujarnya.
Ditanya soal syarat masuk NCSA, Stephen menyebut hanya 1 yaitu lulus sekolah menengah atas dan berusia dibawah 45 tahun. Pembatasan itu demi keefektifan magang di hotel.
“Untuk kelas khusus masak untuk pribadi tidak ada batasan umur atau pendidikan,” katanya.
Keiistimewaan belajar di NCSA, tidak cuma masak tetapi belajar ekosistem kuliner baik di dalam negeri maupun luar negeri. Hal itu berguna bagi lulusan saat akan bekerja atau buka usaha sendiri.
“Keterampilan yang terkait kuliner dipelajari di NCSA, tidak hanya belajar masak. Selain itu, semua masakan internasional maupun Indonesia kita berikan. Pokoknya paket lengkap,” ucap Stephen.
Setiap lulusan akan mendapat sertifikat dari hotel bintang 5 yang jadi tempat magangnya. Sertifikat tersebut bisa digunakan untuk melamar kerja. “Lihat sertifikat magang dari hotel bintang 5 bisa jadi pertimbangan untuk bagi lulusan untuk rekrutmen kerja,” katanya.
Ditanya soal biaya pendidikan, Stephen menyebut sekitar Rp25 juta. Peserta tidak perlu repot membawa bahan pangan dari rumah untuk praktik, seragam maupun tempat magang. Semua disiapkan NCSA.
“Istilahnya belajar di NCSA cuma bawa badan. Bahkan, biaya Rp25 juta itu pun masih bisa dicicil. Kemudahan itu agar anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa ikut bersaing di dunia kerja kuliner,” katanya.
Target peserta NCSA di Jakarta, Stephen berharap ada 20 peserta yang mendaftar. Angka itu tidak terlalu muluk, mengingat waktunya yang mepet. “Kelas di IP Trisakti dibuka November, padahal sekarang sudah Oktober. Meski belum dipromosikan sudah ada 3 orang yang mendaftar,” ucap Stephen menandaskan. (Tri Wahyuni)