Suara Karya

Gaya Mengajar Putra Asga Elevri Dipuji, Bikin Siswa Mudah Kenali Potensi Diri

BOGOR (Suara Karya): Pelaksanaan kegiatan ‘Direktur Mengajar’ di SMAN 7 Kota Bogor, pada Selasa (18/11/25), tak hanya menghadirkan suasana belajar yang berbeda, tetapi juga memunculkan apresiasi besar dari siswa dan guru atas materi 7 Jurus BK Hebat.

Gaya mengajar Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (PMPK), Putra Asga Elevri, yang dinilai karismatik, interaktif, dan membangkitkan semangat membuat siswa merasakan pengalaman belajar yang jarang didapatkan dari kelas sehari-hari.

Ketua OSIS, Mohamad Nabil Hafiz Fadillah, menjadi salah satu siswa yang paling antusias. Ia mengaku terkesan dengan cara Putra Asga Elevri menghidupkan suasana kelas.

“Cara mengajarnya asyik banget. Dia menarik interaksi dari siswa, beda dari guru-guru yang biasanya hanya memaparkan teori lalu bertanya. Pak Direktur benar-benar ingin murid ikut belajar, jadi kita beneran ikut caranya,” ungkap Nabil.

Menurutnya, gaya mengajar yang energik dan komunikatif itu membuat siswa yang biasanya mengantuk menjadi lebih fokus dan bersemangat.

Yang paling membekas bagi Nabil adalah pembahasan Jurus 1 dalam materi 7 Jurus BK Hebat, yaitu Kenali Potensi.

“Anak SMA seperti saya kebanyakan bingung pengen jadi apa di masa depan. Tapi tadi saya lihat sendiri, teman sebelah saya yang awalnya tidak punya cita-cita, tiba-tiba bilang pengen jadi engineering. Dia dapat insight baru,” tuturnya.

Menariknya, perubahan minat itu bahkan terjadi seketika, lantaran dipicu oleh sesi refleksi potensi diri yang dibawakan Putra Asga Elevri dengan contoh-contoh yang relevan bagi remaja.

Sementara itu, guru BK sekaligus Koordinator BK SMAN 7 Bogor, Siti Robiah Dalima Pakki yang akrab disapa Diah mengungkapkan, materi 7 Jurus BK Hebat yang dipaparkan Direktur Asga sangat dekat dengan dinamika siswa SMA, apalagi kelas XII yang tengah berada di fase penentuan masa depan.

“Sebagian besar jurus yang diajarkan itu sudah diterapkan di sekolah. Terutama jurus 1, Kenali Potensi. BK SMAN 7 rutin menggunakan psikotest, instrumen minat bakat, dan gaya belajar untuk membantu siswa memahami diri mereka sejak kelas X,” kata Diah yang dalam kesempatan wawancara didampingi guru BK, Andisa Yani.

Jurus lainnya adalah Kelola Emosi. Diah menekankan, kelas XII adalah fase paling ‘berat’, apalagi mereka tengah memasuki persiapan berapa seleksi aeperti SNBP, UTBK, hingga penambahan mata pelajaran seperti TKA.

“Anak-anak sekarang sensitif karena tuntutan banyak. Kami ajarkan bahwa lelah itu wajar, boleh kok istirahat, tapi tetap tahu konteks. Mereka belajar mengomunikasikan rasa capek tanpa harus meledak-ledak emosinya,” tutur Diah.

Begitu pun dengan jurus resiliensi. Diah biasanya memakai simulasi sederhana, seperti boneka yang bisa berdiri kembali, untuk menggambarkan pentingnya bangkit setelah jatuh. “Kalaupun gagal, itu nggak apa-apa. Yang penting harus bisa bagaimana bangkit kembali,” tegasnya.

Jurus keempat yaitu Jaga Konsistensi, menurut Diah, karena remaja mudah kalah oleh mood dan tekanan sosial, maka tugas guru BK adalah menjadi tempat aman yang memahami, bukan menghakimi.

“Menariknya, ruang konseling di sekolah tidak hanya dipenuhi siswa perempuan. Siswa laki-laki juga banyak yang datang, kadang menangis karena masalah di rumah. Yang penting mereka merasa didengarkan, sehingga merasa tidak sendirian,” katanya.

Baik siswa maupun guru sepakat, kehadiran DirekturnPutra Asga Elevri menjadi penguat, pengingat, dan penyemangat bahwa 7 jurus BK Hebat bukan hanya konsep, tetapi strategi nyata yang bisa mengubah cara siswa memandang masa depan dan dirinya sendiri.

Interaksi langsung dengan pejabat pusat membuat siswa semakin percaya diri, sementara guru merasa didukung bahwa pendekatan mereka selama ini berada di jalur yang tepat. (Tri Wahyuni)

Related posts