JAKARTA (Suara Karya): Jantung bukan hanya sekadar pompa darah, tetapi pusat dari sistem peredaran yang memastikan oksigen dan nutrisi sampai ke seluruh organ tubuh. Jika fungsinya terganggu, dampaknya bisa berantai hingga ke otak, ginjal, dan paru-paru.
Menyadari pentingnya hal ini, Siloam Hospitals TB Simatupang memanfaatkan momentum Hari Jantung Sedunia dengan menggelar rangkaian edukasi medis dan publik, sekaligus memperkenalkan layanan terbaru penanganan penyakit jantung, di Jakarta, Selasa (30/9/2025).
dr. Dewi Wiguna, M.Sc, Hospitals Director Siloam Hospitals TB Simatupang, menjelaskan bahwa edukasi dilakukan dengan dua pendekatan. Pertama, melalui Master Class Cardiovascular Kidney Metabolic pada 20–21 September lalu, yang melibatkan dokter spesialis jantung, ginjal, dan radiologi. Acara ini menghasilkan rekomendasi krusial mengenai penggunaan contrast media dalam diagnosis dan intervensi medis, terutama untuk pasien gagal ginjal kronis.
Kedua, edukasi publik dilakukan lewat tujuh seri talkshow “Heart & Friends” di YouTube dan Instagram, membahas kaitan jantung dengan berbagai kondisi seperti otak, paru-paru, ginjal, diabetes, obesitas, kehamilan, hingga kesehatan anak.
Menurut dr. Grace F. Indradjaja, Director of Medical Group Siloam Hospitals, peningkatan kompetensi tenaga medis harus berjalan seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat. “Perkembangan medis begitu cepat dan kasus semakin kompleks. Karena itu, kami mengkombinasikan pembaruan ilmu bagi dokter dengan edukasi publik agar semakin banyak masyarakat yang paham faktor risiko penyakit jantung dan pentingnya deteksi dini,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K), FIHA, Kepala Staf Medis Fungsional Bidang Kardiologi, menekankan bahwa gangguan irama jantung atau aritmia dapat memicu komplikasi serius seperti stroke. Ia mengungkapkan bahwa Siloam TB Simatupang kini telah mengadopsi teknologi modern seperti Pulse Field Ablation (PFA) untuk tata laksana aritmia, serta tindakan Cardio Neuro Ablation (CNA) yang untuk pertama kalinya dilakukan di Indonesia untuk pasien yang sering pingsan akibat gangguan saraf vagus. Layanan baru Renal Denervation juga segera diluncurkan bagi pasien hipertensi yang sulit dikendalikan dengan obat.
Dukungan multidisipliner menjadi kunci layanan jantung di rumah sakit ini. “Hubungan jantung dan ginjal sangat erat. Gagal jantung bisa menurunkan fungsi ginjal, sementara pasien penyakit ginjal kronis memiliki risiko tinggi komplikasi jantung. Karena itu, pendekatan lintas disiplin sangat dibutuhkan,” jelas dr. Tunggul Diapari Situmorang, Sp.PD-KGH.
Siloam TB Simatupang juga dikenal unggul dalam tata laksana stroke, terbukti dengan diraihnya World Stroke Organization (WSO) Angel Awards sejak 2020 dan status Diamond Award sejak 2022 hingga kini.
“Dengan tenaga medis yang berkompeten, teknologi diagnostik mutakhir, serta kolaborasi multidisipliner, kami berharap masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga jantung dan melakukan deteksi dini. Semua layanan bisa diakses dalam satu fasilitas terpadu di Siloam Hospitals TB Simatupang,” tutup dr. Dewi Wiguna. (Boy)