JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen) menegaskan pentingnya kolaborasi sekolah, orang tua hingga pemerintah daerah dalam pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025.
Pendaftaran TKA telah dibuka sejak 24 Agustus dan akan ditutup pada 5 Oktober 2025.
“TKA bukan sekadar ujian, tetapi sarana untuk membangun generasi unggul Indonesia. Sekolah hendaknya mendampingi, orang tua memberi motivasi, dan media menyebarkan informasi yang benar ke masyarakat,” kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikdasmen, Toni Toharudin, di Jakarta, Kamis (28/8/25).
Untuk membantu murid berlatih, BSKAP menyediakan fitur ‘Ayo Coba TKA’, simulasi online berisi berbagai soal yang bisa diakses gratis oleh seluruh murid di Indonesia.
Menurut Toni, soal TKA diambil dari pelajaran sehari-hari sehingga tidak memberatkan siswa.
TKA dirancang untuk mengukur kemampuan berpikir kritis, sekaligus menjadi pemetaan akademik nasional. Hasilnya, akan diterbitkan dalam bentuk sertifikat resmi yang digunakan untuk seleksi masuk perguruan tinggi negeri jalur prestasi, pengajuan beasiswa, hingga kebutuhan dunia kerja.
“Kebijakan TKA hadir untuk memberi penilaian yang terstandar, adil dan bersifat individu. Dengan begitu, kita bisa melihat potret mutu pendidikan di berbagai daerah secara lebih objektif,” tuturnya.
Dijelaskan, TKA 2025 akan digelar mulai 1-9 November 2025 untuk murid kelas 12 SMA/SMK sederajat. Setiap peserta mengikuti tes selama dua hari, yaitu hari pertama untuk mata pelajaran wajib, hari kedua untuk mata pelajaran pilihan sesuai minat dan cita-cita.
Kemdikdasmen mengimbau murid agar serius mempersiapkan diri dengan mengikuti simulasi daring serta berdiskusi dengan guru dan orang tua mengenai potensi dan minatnya.
“Kerjakan TKA dengan semangat, berintegritas, dan penuh suka cita. Sertifikat hasil TKA akan menjadi bekal berharga untuk masa depan,” kata Toni berpesan. (Tri Wahyuni)