JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Kebudayaan (Kembud) akan menggelar forum budaya dunia di Bali, pada 2-5 September 2025.
Acara bertajuk ‘Culture, Heritage, Arts, Narratives, Diplomacy, and Innovations (CHANDI) 2025 itu mengusung tema ‘Culture for The Future’.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan, CHANDI 2025 bukan sekadar ajang pertemuan internasional, melainkan momentum besar untuk promosi, diplomasi, dan kolaborasi budaya lintas negara.
“Budaya adalah ‘continuity’ dari masa lalu, masa kini, dan masa depan bangsa. Dan CHANDI 2025 menjadi ruang untuk menunjukkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia, sekaligus memperkuat diplomasi budaya,” kata Fadli Zon dalam taklimat media di Jakarta, Jumat (22/8/25).
Ditambahkan, budaya merupakan ‘soft power’ yang mampu menyatukan perbedaan sekaligus menjadi kekuatan global, sebagaimana Amerika dengan Hollywood, India dengan Bollywood, dan Korea Selatan dengan K-Pop.
Acara ini akan dihadiri menteri kebudayaan, pejabat tinggi, seniman, akademisi, serta praktisi budaya dari lebih 30 negara, termasuk Singapura, Prancis, Amerika Serikat, India, Korea Selatan, hingga Tanzania.
Selama tiga hari, CHANDI 2025 menyajikan dalog tingkat tinggi antara Menteri Kebudayaan RI dengan pembuat kebijakan dunia; diskusi panel bersama tokoh budaya internasional; lokakarya interaktif, seperti pembuatan keris dan batik.
Selain itu, ada pameran pertunjukan budaya yang menampilkan seni, musik, kuliner, dan kerajinan dari Indonesia dan negara sahabat.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kebudayaan, Bambang Wibawarta berharap CHANDI 2025, selain untuk diplomasi budaya juga memberi dampak ekonomi kepada masyarakat Bali.
“Kedepan, kami akan menghitung kontribusi kebudayaan terhadap GDP dan penyerapan tenaga kerja. Budaya bukan hanya identitas, tapi juga kekuatan ekonomi bangsa,” ucapnya.
Melalui CHANDI 2025, Indonesia ingin meneguhkan peran budaya sebagai perekat perbedaan, media diplomasi, sekaligus motor inovasi kreatif.
‘Forum ini diharapkan memperkuat jejaring lintas negara, membuka peluang kolaborasi, dan menjadikan budaya sebagai kekuatan yang relevan menghadapi tantangan global,” kata Bambang Wibawarta menandaskan.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Dirjen Diplomasi, Promosi, dan Kerja Sama Kebudayaan, Endah T.D. Retnoastuti; Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan, Ahmad Mahendra; Inspektur Jenderal, Fryda Lucyana; Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan, Anindita Kusuma Listya; dan Staf Ahli Menteri Bidang Hukum dan Kebijakan Kebudayaan, Masyitoh Annisa Ramadhani.
Selain itu hadir Staf Khusus Menteri Bidang Media dan Komunikasi Publik, M Asrian Mirzal; Staf Khusus Menteri Bidang Protokoler dan Rumah Tangga, Rachmanda Primayuda; Staf Khusus Menteri Bidang Diplomasi Budaya dan Hubungan Internasional, Annisa Rengganis; dan segenap jajaran pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Kebudayaan.
Untuk informasi lebih lanjut, publik dapat mengakses www.chandisummit2025.org. (Tri Wahyuni)
