Suara Karya

Kolaborasi Kemdikbudristek dan TF Sebar 76 Ribu Buku Bacaan Bermutu!

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) berkolaborasi dengan Tanoto Foundation (TF) meluncurkan ‘Gerakan Buku Bacaan Bermutu’.

Upaya kolaboratif itu merupakan tindak lanjut dari Merdeka Belajar Episode ke-23: Buku Bacaan Bermutu Untuk Literasi Indonesia yang diluncurkan pada Februari 2023 lalu.

Peluncuran dilakukan secara resmi oleh Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendididikan Dasar dan Menengah (PAUD Dikdasmen), Kemdikbudristek, Iwan Syahril, di Jakarta, Jumat (20/10/23).

Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Sekolah Dasar (SD) Kemdikbudristek, Muhammad Hasbi; Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muhammad Abdul Khak; Kepala Program Pendidikan Dasar TF, Margaretha Ari Widowati, dan peneliti dari Lembaga Riset SMERU, Michele Andrina.

Iwan menambahkan, pemerataan akses terhadap buku dan pelatihan guru, merupakan dua aspek kunci yang dapat meningkatkan kompetensi literasi.

“Terima kasih kepada Tanoto Foundation yang bersedia untuk gotong royong bersama Kemdikbudristek guna meningkatkan literasi Indonesia melalui Gerakan Buku Bacaan Bermutu,” ujarnya .

Kemampuan literasi bagi siswa merupakan dasar pengetahuan, pengembangan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Literasi itu juga bisa menjadi bekal bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan di era globalisasi dan teknologi.

Merujuk data Rapor Pendidikan Indonesia 2023, disebutkan ada 61,53 persen murid sekolah dasar (SD/MI/Sederajat), 59 persen murid sekolah menengah pertama (SMP/MTS/Sederajat), dan 49,26 persen murid sekolah menengah atas (SMA/MA/Sederajat) yang memiliki kompetensi literasi di atas standar minimum.

“Itu artinya, masih ada murid di Indonesia yang perlu ditingkatkan kompetensi literasinya,” ujar Iwan seraya menambahkan Kemdikbudristek terus melakukan beragam upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi murid.

Pada 2022, lanjut Iwan, disiapkan lebih dari 15 juta eksemplar buku bacaan bermutu disertai pelatihan dan pendampingan untuk 20 ribu PAUD dan SD yang paling membutuhkan di Indonesia.

“Ini adalah program pengiriman buku dengan jumlah buku dan penerima yang terbesar sepanjang sejarah Kemdikbudristek,” katanya.

Sementara itu, Kepala Program Pendidikan Dasar TF, Margaretha Ari Widowati menyebut ada 156 judul buku atau 76.752 eksemplar buku telah disebar di 12 kabupaten di Indonesia yakni Asahan, Karo, Kendal, Tegal, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Paser, Tebo, Siak, Batanghari, Muaro Jambi, dan Kampar.

Melalui Gerakan ini, Ari berharapTanoto Foundation ikut mengubah lanskap pendidikan dengan lebih memberdayakan murid melalui penyediaaan alat pembelajaran sebagai bekal kesuksesan mereka.

“Tanoto Foundation berkomitmen untuk meningkatkan kecakapan literasi anak-anak Indonesia. Sehingga semua anak Indonesia mampu memahami bacaan dengan baik,” tuturnya.

Selain buku bacaan bermutu, pelatihan guru terstruktur juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan literasi murid dalam tiga tahun terakhir.

Hasil evaluasi dampak Program PINTAR Tanoto Foundation dan SMERU Institute di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur menunjukkan, satuan pendidikan yang mendapat pelatihan guru terstruktur selama 3 tahun memiliki kemampuan membaca 9,6 persen lebih tinggi.

“Mereka juga memiliki kemampuan menulis 5,3 persen lebih tinggi, kemampuan matematika 7,5 persen lebih tinggi, dan kemampuan sains 5,4 lebih tinggi dibanding sekolah yang tidak mendapat pelatihan tersebut,” tutur Michele Andrina.

Gerakan Buku Bacaan Bermutu didasarkan pada prinsip kerja dan komitmen bersama untuk menyediakan buku bermutu dan program pelatihan guru.

Melalui Gerakan itu, Kemdikbudristek mengajak semua pihak untuk bergotong royong dalam meningkatkan literasi bagi siswa di seluruh Indonesia. (Tri Wahyuni)

Related posts