JAKARTA (Suara Karya): Foopak Bio Natura, produk kemasan inovatif dan ramah lingkungan dibawah APP Group berkolaborasi dengan salah satu coffee shop ternama asal Bandung, Bluedoors untuk mengenalkan kemasan kopi yang ramah lingkungan (biodegradable).
“Kolaborasi ini sebagai langkah nyata untuk mengurangi sampah plastik dari bisnis coffee shop,” kata Founder Bluedoors, Alvin Setiadarma disela peluncuran tersebut, di Jakarta, Selasa (10/12/24).
Alvin dalam kesempatan itu didampingi Business Unit (BU) Head Industrial White APP Group, Christopher Wong.
Menurut Alvin, kolaborasi itu penting sebagai cara memperkuat hubungan antara manusia, lingkungan dan inovasi. “Kami percaya bahwa setiap cangkir kopi bisa membawa perubahan,” ujarnya.
Dengan mengadopsi Foopak Bio Natura, Bluedoors tidak hanya menawarkan kemasan bebas mikroplastik yang dapat didaur ulang, tetapi juga menciptakan ruang untuk dialog yang lebih besar tentang tanggung jawab terhadap lingkungan.
Sementara itu, BU Head Industrial White APP Group, Christopher Wong menjelaskan, bagaimana tren global mengarah pada solusi keberlanjutan di industri makanan dan minuman.
“Foopak Bio Natura adalah jawaban kami terhadap kebutuhan akan kemasan yang ramah lingkungan,” tuturnya.
Dibandingkan kertas yang dilapisi plastik biasa, Foopak Bio Natura tidak meninggalkan residu mikroplastik dan dapat terurai secara alami, sehingga menjadi solusi yang relevan untuk tantangan global.
“Kami percaya perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Kolaborasi ini adalah salah satu cara kami menunjukkan inovasi dan keberlanjutan dapat berjalan seiring,” kata Christoper menegaskan.
Ditambahkan, Foopak Bio Natura bukan hanya produk, tetapi juga wujud dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mengurangi sampah plastik.
“Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan perubahan pada produk, tetapi juga menghadirkan kesempatan untuk edukasi konsumen,” katanya.
Melalui talkshow interaktif di acara peluncuran, Bluedoors dan Foopak Bio Natura membahas pentingnya keberlanjutan di setiap rantai nilai industri kopi, mulai dari petani hingga pelanggan.
“Kolaborasi ini adalah bentuk nyata dari filosofi kami di Bluedoors, bagaimana menghargai potensi dan kontribusi setiap orang, termasuk mereka yang berada di industri kopi,” ujarnya.
Diharapkan kolaborasi dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dan pelaku industri lainnya untuk bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik.
Ditanya awal kenal produk Foopak, Alvin menuturkan, Bluedoors awal didirikan di Bandung pada 2014. Lalu pada 2020, saat pandemi mulai menggunakan paper cup (gelas kertas) untuk mengurangi kontak agar tidak terjadi penularan covid-19.
“Setelah itu, penggunaan paper cup menjadi perhatian. Kami pakai produk premium. Hingga pada 2022, kami ke Australia. Di sana sedang trend pemakaian produk paper cup yang ramah lingkungan karena tidak mengandung unsur plastik,” ujar Alvin.
Setelah itu, lanjut Alvin, ia mencari industri yang punya produk semacam itu, hingga ketemu produk Foopak Bio Natura, yang tahan panas tetapi tidak memiliki kandungan plastik di dalamnya. “Proses pencarian berakhir lewat kolaborasi antara Bluedoors dengan Foopak hari ini,” katanya.
Produk Foopak sudah dicoba Bluedoors lewat menu minuman rilisan terbaru, yaitu Mocha Jubilant yang mengkombinasikan panas dan dingin, yaitu minuman Mocha yang panas diberi topping es krim yang dingin.
Ditanya apakah peralihan paper cup ke Foopak mempengaruhi harga jual minuman di Bluedoors, Alvin mengatakan, tidak ada kenaikan signifikan.
“Karena kami sebelumnya sudah menggunakan paper cup dengan kualitas premium, peralihan ke Foopak tidak memberi perbedaan harga yang signifikan. Kalau sekarang produknya memiliki kualitas premium, tetapi ramah lingkungan,” ucapnya.
Alvin menambahkan, rencana kedepan Bluedoors akan bekerja sama dengan seniman Bandung untuk membuat kegiatan semacam seni instalasi untuk mengkampanyekan kesadaran masyarakat tentang bahaya penggunaan plastik bagi lingkungan. (Tri Wahyuni)