Suara Karya

Membanggakan, 89 Persen Lulusan IP Trisakti Langsung Terserap di Industri

JAKARTA (Suara Karya): Rektor Institut Pariwisata (IP) Trisakti, Fetty Asmaniati mengungkapkan rasa bangga atas capaian luar biasa para lulusan tahun akademik 2024-2025. Sekitar 89 persen lulusan telah terserap di industri, baik dalam maupun luar negeri.

“Masa tunggu lulusan diterima kerja sekitar 6 bulan setelah wisuda. Terima kasih kepada civitas akademika IP Trisakti dan mitra industri yang selama ini telah mendukung kegiatan magang mahasiswa,” kata Rektor IP Trisakti, Fetty Asmaniati dalam acara wisuda tahun akademik 2024/2025, di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Rabu (8/10/25).

Pelaksanaan wisuda tahun ini berjumlah 623 wisudawan, yang terbagi dalam Program Doktor (S3) 14 orang, Program Magister (S2) 51 orang, Program Sarjana (S1) Pariwisata 220 orang, Sarjana Terapan (S.Tr) Pengelolaan Perhotelan 274 orang dan Sarjana Terapan (S.Tr) Usaha Perjalanan Wisata 64 orang.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Bendahara Pengurus Yayasan Trisakti, Lukman Efendi mewakili Ketua Pengurus Yayasan Trisakti, Ainun Na’im; Kepala Bagian Umum Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Tri Munanto; Wakil Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Trisakti yang juga Staf Khusus Menteri UMKM RI sekaligus Komisaris PT. Pegadaian (Persero), Syafaat Perdana; dan Ketua Umum Ikatan Alumni Pariwisata Trisakti (IKAPTRI), Catur Prasetyo.

Angka serapan lulusan IP Trisakti tinggi, menurut Fetty Asmaniati, merupakan hasil konsistensi kampus dalam menjaga mutu pembelajaran dan relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja.

“Hal ini sejalan dengan kebijakan terbaru pemerintah melalui Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 tentang Penjaminan Mutu, yang menjadi pedoman bagi perguruan tinggi untuk terus meningkatkan kualitas lulusan,” ujarnya.

Fetty menambahkan, IP Trisakti senantiasa membekali mahasiswa dengan kombinasi teori dan praktik, termasuk pengalaman belajar di industri dalam dan luar negeri.

“Kami tidak ingin orang tua kecewa karena anaknya sulit mendapat pekerjaan. Jika pun ada lulusan yang belum terserap, mereka bisa bekerja di unit-unit bisnis yang kami miliki di kampus,” ujarnya.

Guna melahirkan lulusan yang bermutu, lanjut Fetty, pihaknya juga menjalin kerja sama internasional dengan 23 negara, yang diantaranya tahun ini dengan Van Lang University (Vietnam). Kerja sama dengan perguruan tinggi asing akan memberi pengalaman global bagi mahasiswa. Beberapa alumni bahkan kini telah bekerja di luar negeri, salah satunya di Swiss.

“Lulusan kami tidak hanya siap menghadapi dunia kerja, tapi juga mampu menciptakan lapangan kerja. Ini sejalan dengan semangat kami untuk menghasilkan insan pariwisata yang berdampak dan berdaya saing global,” tegas Fetty.

Hal senada dikemukakan Wakil Rektor I Bidang Akademik IP Trisakti, Agus Riyadi. Katanya, IP Trisakti kini tengah memperkuat fokus pada ‘regenerative tourism’, yaitu konsep pariwisata berkelanjutan yang memberi dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan.

“Kita sudah melampaui tahap ‘green tourism’. Regenerative tourism menekankan bagaimana pariwisata bisa memulihkan dan memperkuat kehidupan sosial, budaya, dan alam. Ini menjadi arah pembelajaran kami ke depan,” tegasnya.

Sebagai bentuk apresiasi, Fetty menambahkan, kampus juga memberi beasiswa penuh bagi 1 lulusan terbaik program sarjana atau sarjana terapan untuk melanjutkan studi ke jenjang magister di IP Trisakti. “Kami ingin mereka terus berkembang dan menjadi agen perubahan di sektor pariwisata Indonesia,” ucapnya.

Fetty menutup sambutan dengan pesan penuh semangat bagi para wisudawan. “Dunia kerja menanti, tetapi yang terpenting adalah bagaimana ilmu yang dimiliki dapat memberi manfaat bagi masyarakat. Jadilah lulusan yang membawa nama baik almamater dan memberi dampak nyata bagi bangsa,” pungkasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bendahara Yayasan Trisakti, Lukman Efendi menyatakan, Yayasan trisakti akan terus mendukung transformasi pendidikan tinggi yg adaptif dan proaktif, selaras dengan arah kebijakan kemdiktisaintek agar kampus menjadi pusat unggulan yang berdampak nyata.

“Makna berdampak adalah memberi manfaat langsung kepada masyarakat, memecahkan masalah nyata bangsa, dan membawa pengaruh positif bagi lingkungan,” katanya.

Menurut Lukman, capaian akademik dan akreditasi unggul bukanlah tujuan akhir, melainkan sarana untuk menghadirkan ilmu, riset, dan inovasi yang mampu menjawab tantangan zaman.

Lukman mengajak seluruh lulusan agar menjadikan ilmu yang diperoleh tak hanya sebagai sarana dalam mencari pekerjaan, tetapi juga membuka lapangan kerja dan peluang inovasi sosial.

“Jadilah alumni IP Trisakti yang berdampak, mampu menciptakan inovasi sosial, teknologi hijau, kewirausahaan inklusif, dan membangun jejaring kolaboratif untuk kemajuan bangsa,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh civitas akademika IP Trisakti, termasuk dosen, tenaga kependidikan, dan orangtua wisudawan yang telah mempercayakan pendidikan anaknya di kampus pariwisata terbaik di Indonesia.

“IP Trisakti harus menjadi pusat yang berdampak besar bagi masyarakat, dunia usaha, dan pembangunan berkelanjutan Indonesia,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum LLDikti Wilayah III, Tri Munanto menyampaikan apresiasi atas capaian IP Trisakti yang berhasil meraih akreditasi unggul. Hal itu menjadikan satu-satunya institut di Jakarta yang memperoleh predikat tersebut.

“Akreditasi unggul yang lain diperoleh universitas atau sekolah tinggi, tapi untuk kategori institut, hanya IPT Trisakti yang unggul. Ini hasil kerja keras seluruh pimpinan, dosen, dan mahasiswa,” ujarnya.

Menurutnya, IP Trisakti memiliki peran strategis dalam penyediaan sumber daya manusia pariwisata yang unggul dan berdaya saing global. “Potensi pariwisata Indonesia masih sangat besar. Karena itu, pilihan kuliah di IP Trisakti adalah keputusan yang tepat untuk membangun masa depan,” ucapnya.

Ia mengaku bangga dengan prestasi IP Trisakti dan berharap para lulusan mampu menjadi pribadi yang tangguh, disiplin, dan pantang menyerah.

Prosesi wisuda ditutup dengan kata sambutan dari AKBP Wanito Eko Sulistyo dari perwakilan orangtua dan Nicholas Theofilus Sukertha dari perwakilan wisudawan. (Tri Wahyuni)

Related posts