Suara Karya

Pemerintah Ajak Masyarakat Kembangkan Homestay dan Tourist Guide untuk Gerek Sektor Pariwisata

JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Koordinator Perekonomian bekerja sama dengan delapan kementerian terkait dalam mengembangkan Proyek Homestay dan Tourist Guide sebagai bagian dari upaya pengembangan sektor pariwisata untuk menggerek devisa negara.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengemukakan hal itu terkait kunjungan pengembangan Pilot Project Homestay dan Tourist Guide sebagai upaya pengembangan sektor pariwisata untuk menggerek devisa negara di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

“Dari 10 destinasi prioritas Bali Baru ada empat lokasi prioritas, yakni Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur, dan destinasi prioritas nomor satu adalah Danau Toba” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya ketika mewakili Menko Perekonomian memberikan sambutan saat launching Pilot Project Homestay dan Tourist Guide di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Kamis (20/9).

Arief menegaskan bahwa dikembangkannya sektor pariwisata akan menjadikan sektor ini sebagai penghasil devisa terbesar di Indonesia bahkan dapat menggeser sektor migas. Hal ini disebabkan karena sektor pariwisata adalah industri paling mudah dan murah untuk menghasilkan devisa.

“Kemenko Perekonomian bersama dengan kementerian dan lembaga (K/L) terkait telah menerbitkan Kebijakan Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi 2017-2025 yang tidak hanya ditujukan untuk mengisi lapangan kerja, tetapi juga untuk menumbuhkan kewirausahaan” ujarnya.

Dengan begitu, sejalan dengan roadmap tersebut, pengembangan pariwisata melalui pilot project Homestay dan Tourist Guide tidak hanya dilakukan untuk memenuhi permintaan wisatawan asing dan domestik, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan keinginan seluruh lapisan masyarakat untuk berwirausaha yang dapat dibangun dengan modal yang tidak terlalu besar tetapi mampu menjadi penggerak ekonomi daerah dan nasional.

Dalam pengembangannya, pilot project ini akan direalisasikan dengan konsep komprehensif dan terkoordinasi. Program ini akan meningkatkan sarana pendukung dan infrastruktur dan pengembangan budaya dan kearifan lokal daerah secara komprehensif dengan dikoordinasikan dengan delapan K/L terkait, yakni Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Pariwisata, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Komunikasi dan Informasi, dan Badan Ekonomi Kreatif.

Di sisi lain, pemilihan lokasi pengembangan pilot project di Kabupaten Humbang Hasundutan ini didasari pada potensi pariwisata di sekitar Kabupaten Humbang Hasundutan yang berada satu area dengan area pariwisata destinasi 10 Bali Baru, yakni Danau Toba yang biasa dijuluki sebagai ‘Monacco of Asia’, dan destinasi pariwisata lainnya seperti Geopark Sipinsur dan Air Terjun Janji.

“Kita akan menjadikan tempat ini menjadi tempat berkunjung para wisatawan” kata Gubernur Sumatera Utara Edi Rahmayadi.

Launching pilot proyek ini ditandai dengan pemukulan gondang oleh pimpinan K/L terkait. Turut hadir Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM Rosdiana V Sipayung, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Soleh, Plt Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan, Kementerian Desa & PDTT Harlina, Direktur Edukasi BEKRAF Poppy Savitri, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor, dan Direktur Utama Badan Otorita Danau Toba Arie Prasetyo. (Indra DH)

Related posts