Suara Karya

Oleh : Rien Safrina & R.M. Aditya Andriyanto
Pengaruh Lagu “Kata-Kata Ajaib”  terhadap Plastisitas Otak Anak

JAKARTA (Suara Karya) : Sejumlah penelitian neuroscience menunjukkan bahwa stimulasi musik memiliki efek signifikan dalam merangsang plastisitas otak, terutama pada masa perkembangan anak-anak. 

Plastisitas otak merupakan kemampuan otak untuk beradaptasi dan berkembang berdasarkan pengalaman serta simulasi lingkungan. Kegiatan music, salah satunya bernyanyi, terbukti telah memiliki dampak positif terhadap perkembangan kognitif, sosial dan emosional anak.

Musik tidak hanya mempengaruhi sistem pendengaran, tetapi juga melibatkan berbagai area otak yang terkait dengan fungsi motorik, bahasa, dan kognitif. Latihan musik dapat meningkatkan volume materi abu-abu di area pendengaran dan motorik, serta memperkuat konektivitas antarbagian belahan otak, khususnya melalui korpus kolosum (Slaugh et al, 2009).

Selain itu, peningkatan signifikan dalam kemampuan motorik, kemampuan pemrosesan auditori, dan koordinasi sensorimotori  juga terlihat pada anak-anak yang belajar bermain alat musik secara rutin (Hyde et al, 2009). Hal ini ditemui pada longitudinal study melalui kelompok kontrol dan intervensi. Hal ini memperkuat bahwa musik sebagai rangsangan multisensor efektif memicu reorganisasi dan pertumbuhan neural pada otak anak usia dini.

Dalam kurikulum taman kanak-kanak, Musik digunakan sebagai media pendidikan dan pembelajaran kognitif. Musik telah dijadikan media efektif untuk pembelajaran, terutama dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak-anak.

Anak-anak yang sebelumnya mengikuti pendidikan musik mengalami peningkatan IQ verbal dan nonverbal yang lebih signifikan daripada anak-anak yang tidak mengikuti pendidikan musik (Schellenberg, 2004). Ditambahkan bahwa aspek musik seperti ritme, melodi, dan harmoni berperan dalam memfasilitasi proses memori, perhatian, dan persepsi spasial.

Menurut Moodie et al (2019), lagu anak yang mengandung kata-kata persuasif dan edukatif dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dan nilai-nilai moral sosial anak. Penggunaan pengulangan lirik dan pola melodi yang sederhana mempermudah proses internalisasi informasi dan mendorong retensi kognitif lebih baik.

Peran kata- kata dalam lagu sangat penting sebagai elemen edukatif. Oleh karena itu, dalam lirik lagu “Kata-kata Ajaib”, digunakan kata-kata seperti Hallo, Tolong, dan Terima Kasih, yang berfungsi sebagai bentuk edukasi sosial dan emosional yang sangat krusial pada masa perkembangan anak. Peningkatan kecerdasan emosional dan keterampilan sosial yang berpengaruh panjang didapat dari pembelajaran nilai empati dan sopan santun sejak usia dini (Eisenberg et al., 2006).

Menggabungkan kata-kata Hallo, Tolong, & Terima Kasih dalam lirik lagu mampu menciptakan konteks belajar yang menyenangkan dan mudah diingat oleh anak, sehingga pembelajaran nilai-nilai etika menjadi lebih efektif (Kirschner & Tomasello, 2010).

Langkah Penciptaan Lagu “Kata-Kata Ajaib”

EKSPLORASI & PERANCANGAN KONSEP

Konseptualisasi Tema dan Lirik

Pemilihan lirik “Kata-kata Ajaib” memiliki nilai sosial dan emosional tinggi: Hallo, Tolong, dan Terima kasih.

Pendekatan psikologis dan linguistik dalam memilih kata yang mudah diingat dan memberikan dampak positif psikososial.

Penyusunan pola lirik dengan bentuk A,A,B,A, agar lirik mudah dihapal dan menarik bagi anak-anak.

Penentuan Melodi dan Struktur Musik

Melodi disusun dalam nada dasar C Mayor untuk kemudahan anak dalam menyanyikannya

Penentuan tempo Moderato (100 BPM) agar lagu tidak terlalu cepat sehingga anak dapat mengikuti dengan nyaman.

Penggunaan pola A untuk bait 1,2,& 4, dan pola B untuk bait ke 3 sebagai variasi untuk menjaga minat anak.

PROSES PENCIPTAAN LAGU

Dimulai dengan pemilihan Kata-kata Ajaib berdasarkan nilai edukatif, sosial, dan emosional. Dimana efektivitas kata-kata ini dapat membentuk kebiasaan sopan-santun dan komunikasi positif. Lirik dibuat berima sehingga mudah dihapalkan dan menyenangkan.

Kemudian menentukan struktur melodi dan bentuk lagu yag mencakup penggunaan tangganada, pemilihan tempo, dan bentuk lagu. Kombinasi pola melodi sederhana digunakan untuk merangsang kognitif dan motorik melalui nyanyian dan permainan alat musik.

Dalam pengembangan lagu digunakan prinsip neuroedukasi yang mencakup aspek-aspek:

Struktur lagu berbasis pola kognitif, di  mana lagu yang diciptakan memiliki pola repetisi dan ritme yang mudah diingat agar memudahkan perosesan informasi oleh otak anak.

Pemanfaatan harmoni yang sesuai, di mana lagu diciptakan mempertimbangkan harmoni yang mendukung stimulasi otak anak.

Integrasi unsur bahasa dan musik, di mana lagu yang diciptakan menyusun lirik dengan memperhatikan aspek fonologi dan semantik, yang mendukung perkembangan bahasa serta memudahkan anak untuk mengingatnya.

Kontekstualisasi dengan pengalaman anak, di  mana tema lagu dikembangkan berdasarkan pengalaman sehari-hari anak, sehingga memudahkan mereka dalam mengasosiasikan musik dengan kehidupan nyata.

Dapat disimpulkan bahwa lagu “Kata-Kata Ajaib” dapat digunakan dalam aktivitas bernyanyi yang dapat berperan dalam meningkatkan plastisitas otak anak karena mampu mengintegrasikan fungsi auditori, memori, bahasa, dan emosi.

Dalam kegiatan musik yang menyenangkan, anak dapat belajar nilai sosial, empati, dan keterampilan berbahasa, yang terkait dengan perkembangan kognitif juga. Artikel ini menegaskan pentingnya penciptaan lagu anak berbasis ilmiah yang mempertimbangkan aspek neurosains dan pedagogik dalam pendidikan musik anak. ***

Related posts