JAKARTA (Suara Karya) : Ketua Umum PB ABTI, Zulfydar Zaidar Mochtar SE MM memberikan apresiasi tim bola tangan Indonesia “Mencatat Sejarah” membawa pulang medali perunggu dari SEA Games ke 33 Thailand 2025.
“Prestasi yang diukir tim bola tangan putra di SEA Games ke 33 di Thailand 2025, patut diberikan acungan jempol pertama kali membawa pulang medali perunggu ke Tanah Air, ” jelas Zulfydar Zaidar di Bandara Soekarno – Hatta, Banten, Kamis (18/12/2025).
Adapun 16 atlet bola tangan yang berjuang meraih medali dan mendapat pengalungan bunga kebahagiaan untuk mencatat sejarah bagi Indonesia diantara Atlet Satria, Fachmi, Hendro, Dinar, Fadly, Taufan, Gerald, dan Abid.
Seusai menerima pengalungan bunga pada semua atlet dan pelatih, Zulfydar mengatakan, prestasi yang sudah didambakan sejak lama itu akhirnya terjawab, setelah pemerintah memberikan peluang bagi tim bola tangan ikut tampil di multi event dua tahunan ASEAN.
Atas prestasi yang diraih tim bola tangan putra, Zulfydar mengucapkan banyak terima kasih pada atlet, pelatih M. Arief dan Slamet Sukriadi, Dewan Pembina Pengurus Besar Asosiasi Bola Tangan Indonesia (PB ABTI) DR.Zulkifli Hasan SE MM, dan tim review, Del Asri, semua Pengprov yang memberikan kepercayaan pada atletnya tampil di SEA Games ke 33 di Thailand.
Dengan hasil membawa medali perunggu diharapkan kedepannya, tim bola tangan putra dan putri bisa tampil di SEA Games dua tahun mendatang untuk menyuguhkan prestasi optimal bagi Merah – Putih.
Zulfydar mengakui, saat tampil di SEA Games ke 33 Thailand anak asuhnya sempat kalah lawan Thailand 22 – 33 dan Singapura di babak awal. Begitu juga kalah sama Vietnam 17 – 28. Namun saat melawan Malaysia, Timnas menang 27 – 21 dan Indonesia unggul lawan Filipina 27 – 26.
Saat maju ke partai semifinal bertemu lagi lawan tim kuat Thailand. Dengan menemukan bentuk permainan tim bola tangan Indonesia memberikan perlawanan akurat. Namun dibabak terakhir sempat dicurangi wasit dan membuat mental tandingnya menurun lagi. Hal itu pula membuat Timnas kalah tipis atas Thailand dengan angka 32 – 35.
Dengan kekalahan tipis dan gagal melaju ke final, Zulfydar optimis permainan tim bola tangan Indonesia mengalami peningkatan pesat. Bahkan tidak menutup kemungkinan bisa menandingi tim Thailand dalam event selanjutnya termasuk SEA Games dua tahun mendatang.
Hal senada dikatakan pelatih M. Arief, bahwa anak asuhnya mengalami peningkatan pesat untuk meraih kemenangan. Namun jam terbang tanding harus dimiliki, agar mental tandingnya tidak goyah menghadapi lawan dari manapun juga.
“Kami berterima kasih pada semua pemain yang sudah berjuang untuk mendapatkan yang terbaik di SEA Games 33 Thailand. Semoga dengan medali perunggu yang diraih, kedepannya lebih percaya diri menghasilkan tampuk juara bagi Merah – Putih, ” tambahnya.
Sedang ditempat yang sama asisten pelatih Slamet S mengatakan, urutan juara di cabang bola tangan di SEA Games 33, pertama diambil Thailand, kedua Vietnam, ketiga Indonesia dan Singapura. (Warso)
