Suara Karya

Tangani Penyakit Saluran Cerna Tanpa Operasi, Brawijaya Hospitals Hadirkan Layanan Endoskopi Tercanggih

JAKARTA (Suara Karya): Brawijaya Hospitals kini menghadirkan layanan unggulan di bidang gastroenterologi dan hepatologi dengan teknologi endoskopi tercanggih, memungkinkan pasien mendapatkan penanganan komprehensif untuk gangguan saluran cerna dan hati tanpa perlu dirujuk ke rumah sakit lain.

Hal ini diungkapkan oleh dr. Kaka Renaldi, Sp.PD-KGEH, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi dalam acara pengenalan layanan di Jakarta, Rabu (16/7/2025). Ia menegaskan bahwa rumah sakit ini kini memiliki fasilitas lengkap mulai dari layanan poliklinik, endoskopi atas dan bawah, hingga tindakan lanjutan yang jarang tersedia di rumah sakit swasta.

“Sekarang seluruh penanganan gangguan saluran cerna dan hati bisa kami lakukan di satu tempat. Mulai dari prosedur rutin seperti endoskopi lambung dan usus besar, sampai tindakan lanjutan seperti ERCP, kapsul endoskopi, polipektomi, hingga endoskopi ultrasound (EUS),” jelas dr. Kaka.

Salah satu sorotan utama adalah layanan ERCP (Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography), metode minimally invasive untuk menangani batu saluran empedu dan gangguan pankreas. Teknologi ini memungkinkan tindakan dilakukan tanpa pembedahan besar, sehingga mempercepat pemulihan pasien.

Selain itu, Brawijaya Hospitals juga menawarkan EUS (Endoscopic Ultrasound)—prosedur mutakhir yang memungkinkan dokter melihat struktur jaringan secara mendalam, bahkan mendeteksi batu empedu mikroskopis yang sering luput dari CT scan atau MRI.

“Kalau dulu pasien harus dirujuk ke rumah sakit pemerintah seperti RSCM untuk prosedur ini, sekarang semuanya bisa dilakukan langsung di Brawijaya. Kami punya alat dan tim ahli yang lengkap,” ujar dr. Kaka.

Brawijaya Hospitals juga menangani kasus tumor di saluran cerna secara non-bedah melalui EMR (Endoscopic Mucosal Resection), serta menyediakan prosedur PEG (Percutaneous Endoscopic Gastrostomy) bagi pasien yang membutuhkan akses makan jangka panjang, seperti pasien pasca-stroke.

“Kalau pasien sudah bisa makan normal lagi, selangnya bisa dilepas tanpa operasi. Luka akan menutup sendiri,” tambahnya.

Tak hanya soal teknologi, dr. Kaka menekankan bahwa keunggulan Brawijaya Hospitals juga terletak pada kenyamanan dan pelayanan pasien yang setara dengan rumah sakit besar.

Dengan inovasi layanan ini, Brawijaya Hospitals menegaskan komitmennya sebagai rumah sakit swasta yang mampu menangani penyakit saluran cerna dan hati secara modern, menyeluruh, dan minim invasif—sekaligus mendekatkan layanan spesialistik kepada masyarakat. (Boy)

 

 

Related posts