JAKARTA (Suara Karya): MAS Arya Indonesia kembali meraih penghargaan bergengsi ‘HR Asia Best Companies to Work for in Asia 2025’ atau Perusahaan Terbaik untuk Bekerja di Asia 2025 dari HR Asia.
Penghargaan itu sekaligus menegaskan komitmen perusahaan untuk menghadirkan lingkungan kerja yang inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.
Tahun ini, MAS Arya 1 dan MAS Arya 2 juga menerima penghargaan lainnya, yaitu ‘HR Asia Most Caring Company 2025’ atau Perusahaan Paling Peduli 2025 dari HR Asia. Pencapaian itu menunjukkan prestasi yang luar biasa bagi perusahaan.
CEO MAS Arya Indonesia, Rajitha Kamalchandra kepada media menjelaskan, penghargaan tersebut diraih melalui proses evaluasi yang komprehensif, dengan menyertakan survey karyawan dan penilaian organisasi berdasarkan tiga dimensi utama.
“Tiga dimensi utama itu adalah core (inti) yang menekankan budaya, etika, dan kepemimpinan; self (diri) yang berfokus pada keseimbangan pikiran dan perasaan atas individu; serta group (kelompok) yang menilai atas kolaborasi dan semangat kelompok,” tutur Rajitha.
Penilaian menunjukkan hasil, yaitu MAS Arya dinilai berhasil menempatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai pusat dari strategi bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan.
“Penghargaan ini jauh menguatkan keyakinan kami, karyawan itu aset terbesar dari Perusahaan. Kami berkomitmen untuk membangun budaya kerja yang berdasar pada kepercayaan, keberagaman, dan kesejahteraan hingga seluruh karyawan merasa bernilai dan berdaya,” tegasnya.
Dengan lebih dari 6500 karyawan pada sejumlah fasilitas produksi di wilayah Indonesia, MAS Arya menempatkan kesejahteraan dan pengembangan sumber daya sebagai salah satu prioritas utama.
Perusahaan secara konsisten mendorong terciptanya inovasi di lapangan, melalui program Kaizen yang berkontribusi pada penghematan biaya tahunan sambil turut menurunkan waktu tunggu produksi.
Penerapan Budaya Bebas dari Cacat (zero-defect) ikut membantu memastikan kualitas produk yang dihasilkan tepat waktu dan memenuhi standard global.
“Praktek manajemen langsung di lapangan melalui Gemba Walks (Langkah Gemba) juga menguatkan kendali mutu di setiap lini produksi dan memberi nilai tambah kepada mitra brand internasional yang telah mempercayakan kepada MAS Arya,” kata Rajitha.
Selain meningkatkan efektivitas produksi, pendekatan yang berpusat pada SDM juga berkontribusi positif atas kinerja bisnis. Hal itu terlihat pada tingkat turnover perusahaan sebesar 2 persen, di bawah rata-rata industri pakaian jadi di Indonesia.
“Angka itu menunjukkan kesejahteraan karyawan berjalan beriringan dengan keunggulan operasional perusahaan,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Director of Human Resources & Administration pada MAS Intimates, Dinal Peiris. Selain meningkatkan operasional, MAS Arya juga menjalankan program pengembangan kepemimpinan terstruktur untuk karyawan dalam menghadapi sejumlah peran strategis di masa mendatang.
“Tahun ini saja, lebih dari 115 karyawan ikut dalam pelatihan teknis dan kepemimpinan. Karena investasi terbaik selalu terletak pada investasi SDM, kami menyediakan peluang nyata untuk pengembangan karir, mulai dari lini produksi hingga berbagai posisi manajerial,” ucap Dinal Peiris.
Keberhasilan tahun ini terbangun dari pencapaian yang mengemuka di tahun 2024, saat MAS Arya berhasil memperoleh 3 penghargaan secara bersamaan.
Penghargaan itu disebutkan, HR Asia Best Companies to Work For (Perusahaan Terbaik untuk Bekerja HR Asia); HR Asia Diversity, Equity and Inclusion Award (Penghargaan Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi HR Asia); and HR Asia Most Caring Company Award (Penghargaan Perusahaan Paling Peduli HR Asia).
Pencapaian itu memperkuat posisi MAS Arya Indonesia sebagai contoh terdepan perusahaan yang menyeimbangkan fokus atas produktivitas, kesejahteraan, serta keberlanjutan bisnis.
Melalui komitmennya pada SDM dan inovasi yang berkelanjutan, MAS Arya Indonesia berupaya untuk berkontribusi pada pertumbuhan industri pakaian jadi di kawasan Asia.
Dengan fondasi yang kuat atas budaya kerja yang sehat, MAS Arya terus menunjukkan pertumbuhan yang solid, baik dalam pengembangan bisnis maupun pengembangan sumber daya manusia. (Tri Wahyuni)