Suara Karya

WSE Ajarkan Berpikir dalam Bahasa Inggris, Tak Sekadar Bicara!

JAKARTA (Suara Karya): Pengajaran bahasa Inggris di Wall Street English (WSE) terbilang unik. Tak sekadar mengajarkan bahasa Inggris, tetapi mengajak pesertanya berpikir dalam bahasa Inggris.

“Kunci sukses berbahasa Inggris adalah menstimulasi otak agar berpikir dalam bahasa Inggris. Jika pakai bahasa Indonesia, maka otak menterjemahkan kata per kata, sehingga hasilnya tidak tepat,” kata CEO WSE, Kish Gill saat membuka cabang WSE ke-9 di Summarecon, Bekasi, Rabu (7/6/23).

Hadir dalam kesempatan itu, Puteri Indonesia Pariwisata 2023, Lulu Zaharani.

Hal itu telah dibuktikan Kish Gill, pria asal Malaysia yang tak hanya mahir dalam bahasa Inggris, tetapi juga bahasa Indonesia. “Saat pindah ke Jakarta, saya tak bisa bicara bahasa Indonesia sama sekali. Berkat stimulasi otak, saya mahir berbahasa Indonesia dalam 6 bulan,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Kish, beragam pembelajaran yang ditawarkan di WSE mengajak peserta untuk menstimulasi otak agar berpikir dalam bahasa Inggris. Sehingga bisa berbahasa Inggris seperti penutur asli, bukan bahas Inggris terjemahan.

“Selain belajar di kelas, kita buat komunitas yang bisa diikuti anggota WSE. Belajar bahasa lewat teman dengan hobi yang sama akan lebih menarik dibanding belajar di kelas selama berjam-jam,” tuturnya.

Komunitas yang diciptakan WSE, disebutkan, antara lain, LEAP untuk peserta yang mengutamakan pertumbuhan akademik dan karier; The Syndicate untuk mereka yang ingin memperluas jaringan bisnis dan mengembangkan hubungan profesional.

Selain itu ada komunitas CRE-8 untuk mereka yang memiliki minat dalam seni, kreativitas, dan inovasi; dan Re-Charge untuk mereka yang menekuni gaya hidup sehat.

“Kami buat 4 komunitas, karena menyadari bahwa setiap individu memiliki kebutuhan dan minat yang berbeda-beda,” ujar Kish.

Melalui empat komunitas itu, WSE Indonesia menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendorong partisipasi aktif dari para anggotanya, seperti meet up, workshop dan showcase.

“Meet up memungkinkan para anggota saling berdiskusi dan bertukar ide tentang studi kasus yang diberikan. Serta memberi kesempatan kepada anggota untuk langsung menerapkan apa yang mereka pelajari dalam meet up,” tutur Kish.

Sementara itu, dalam showcase, anggota berkesempatan untuk bertemu dengan para ahli yang berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka.

Dengan menyediakan komunitas, WSE Indonedia saat ini berhasil mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris lebih dari 55 ribu anggotanya. “Populasi anggota atau member WSE Indonesia terus naik dari tahun ke tahun,” ujarnya.

WSE buka cabang di Bekasi, karena kota tersebut mengalami perkembangan pesat baik dalam perekonomian maupun populasi penduduk. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, terjadi peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita di wilayah Bekasi dari 2020 ke 2022 sebesar 5,27 persen

Selain itu, wilayah Bekasi saat ini didominasi penduduk usia produktif dengan komposisi 27,67 persen Gen Y atau milenial dan 26,58 persen Gen Z.

“Hal itu mencerminkan banyak penduduk Bekasi yang berambisi untuk meningkatkan berbagai keterampilan untuk karir mereka di masa depan, termasuk bahasa Inggris,” ucap Kish.

Penguasaan bahasa Inggris yang baik meningkatkan kepercayaan diri seseorang untuk berkomunikasi untuk aktulisasi diri maupun mencari pekerjaan.

WSE terus berkomitmen memfasilitasi peningkatan keahlian bahasa Inggris para member sebagai bagian dari WSE Internasional yang membantu 3 juta member di 29 negara.

Saat ini, WSE meluncurkan inovasi terbarunya, yaitu Global Online Classroom (GOC) yang memberi fleksibilitas lebih tinggi kepada anggota.

Inovasi itu memungkinkan para member untuk mengikuti kelas online yang tersedia 24 jam dan dapat diakses dimanapun setiap harinya bersama native English Trainers.

Melalui GOC, member Indonesia dapat berinteraksi dengan member internasional untuk memperluas jaringan, sambil terus mempraktekkan kemampuan berbahasa Inggrisnya.

Wall Street English Indonesia percaya bahwa kemahiran berbahasa Inggris merupakan keahlian penting dalam era globalisasi saat ini. (Tri Wahyuni)

Related posts