Suara Karya

Hampir 100 Persen Lulusan UPER Diterima Bekerja Dibawah 3 Bulan!

JAKARTA (Suara Karya): Meski masih berusia muda, nama Universitas Pertamina (UPER) cukup diperhitungkan di dunia kerja. Hal itu terlihat pada kualitas lulusan, yang mana 99 persen diterima kerja dengan masa tunggu 3 bulan.

Hal itu dikemukakan Rektor UPER, Prof Dr Wawan Gunawan A Kadir dalam pidato sambutannya saat pelantikan wisudawan tahun akademik 2022/2023 di Jakarta, Sabtu (20/5/23).

Prestasi UPER lainnya, kampus yang berlokasi di Jakarta Selatan itu meraih peringkat 4 Pendidikan Tinggi Terbaik di Jakarta Tahun 2023 versi Unirank.

UPER juga memenangkan penghargaan Omni Education Platforms of the Year dalam ajang Marketeers Editor’s Choice Award 2022. Prestasi itu sekaligus mengukuhkan UPER sebagai kampus yang telah ‘go digital’ di bidang pendidikan.

Dan yang tak kalah penting, UPER terpilih sebagai Top 5 Smart Campus Indonesia untuk kategori kampus aedang bidang transformasi digital dari APIC tahun 2022.

Terkait mahasiswa, prestasi yang mereka raih juga meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2022, tercatat ada 148 titel prestasi, yang terdiri dari 9 prestasi wilayah, 122 prestasi nasional, dan 17 prestasi internasional.

Di bidang penelitian, UPER mengelola 244 hibah penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang menghantarkan kampus tersebut masuk klaster perguruan tinggi di kelompok madya untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Secara Webometrics, UPER juga menduduki peringkat ke-56 perguruan tinggi swasta (PTS) di Indonesia pada 2022.

“Untuk itu, saya memberi apresiasi kepada dosen, mahasiswa, dan industri yang telah berkolaborasi dalam bidang penelitian sains dan teknologi. Kolaborasi itu didukung 11 Center of Excellence (COE) di Universitas Pertamina,” ucap Prof Wawan.

“Prestasi yang telah diraih itu, tidaklah membuat kami cepat puas. Didukung Pertamina dan Pertamina Foundation, kami bervisi menjadi ‘Entrepreneurial University’ dan ‘Campus Community’,” tuturnya.

Dengan visi ‘campus community’, maka UPER bukanlah tempat yang eksklusif untuk kalangan tertentu saja, tetapi terbuka untuk seluruh masyarakat. “UPER bertekad memberi kontribusi nyata untuk masyarakat dan bangsa,” kata Prof Wawan.

Terkait sustainability yang saat ini menjadi topik pembicaraan banyak orang, UPER memberi makna sebagai keseimbangan antara kelestarian lingkungan, isu-isu sosial dan pemerataan ekonomi, yang disebut pembangunan berkelanjutan.

Dalam bidang akademik, UPER telah memiliki mata kuliah wajib yaitu pembangunan berkelanjutan. UPER juga akan membuka program studi baru yang berfokus pada sustainability.

Di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, UPER telah memiliki 11 pusat studi lintas fakultas yang menjadi lokomotif penyaluran keahlian untuk industri dan masyarakat.

Pusat-pusat studi itu akan terus berkontribusi, terutama dalam menunjang visi keberlanjutan Pertamina, dengan solusi berbasis alam maupun teknologi.

Prof Wawan mencontohkan solusi berbasis alam, yaitu kerja sama UPER dan Pertamina Foundation dalam menjalankan ‘Blue Carbon Initiative’ berupa ‘Blue Carbon Symposium’ dan ‘carbon accounting’ untuk anak perusahaan Pertamina.

“Diharapkan, hasilnya terdaftar dalam Sistem Registri Nasional (SRN) sebagai kontribusi untuk Nationally Determined Contribution (NDC),” katanya.

Untuk solusi berbasis teknologi, Prof Wawan menyebut, hal itu telah diterapkan dalam berbagai macam proyek dan penelitian tentang CCS/CCUS hingga menjadi pemimpin dalam National Center of Excellence for CCS/CCUS di Indonesia.

“Selain menjadi anggota undangan dalam International Energy Agency for Greenhouse Gas (IEAGHG),” kata Prof Wawan menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts