JAKARTA (Suara Karya): Asosiasi Pengguna Jasa Sekuriti Indonesia (APJASI) bekerja sama dengan Asosiasi Badan Usaha Jasa Pengamanan Indonesia (ABUJAPI) akan meningkatkan kompetensi satpam sesuai sektor industrinya masing-masing.
“Saat ini kompetensi satpam baru mengandalkan ‘man power’ atau sebatas fisik. Belum ada standar kompetensinya. Karena satpam di sektor industri kompetensinya berbeda dengan sektor pariwisata,” kata Ketua Umum APJASI Leonard Abdul Aziz di Jakarta, Rabu (10/1/24).
Pernyataan itu disampaikan pada seminar bertajuk ‘Peningkatan Kompetensi Satpam dan Sinergi Keamanan menuju Pemilu Aman dan Damai”. Seminar tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Satpam ke-43.
Pembicara kunci dalam seminar, yaitu Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) POLRI, Komjen Pol Dr H Mohammad Fadil Imran, MSi.
Leonard berharap satpam juga dibekali ilmu-ilmu terkini tentang peralatan dan teknologi keamanan yang ada di dunia. Ilmu tersebut tentu saja disesuaikan dengan sektor bisnis yang ada di wilayah masing-masing satpam.
“Pengetahuan ini penting agar satpam tidak lagi mengandalkan fisik, tetapi juga kompetensi lainnya seperti komunikasi yang benar, mengebal teknologi pengamanan terkini dan lainnya,” katanya.
Leonard menyebut ada 32 sektor industri yang bergabung dalam APJASI mulai dari sektor manufaktur, jasa keuangan dan perbankan, perumahan hingga sektor jasa lainnya. Karena itu, perlu standar kompetensi satpam agar dapat menjalankan tugasnya secara efektif.
“Tantangan keamanan saat ini makin kompleks. Untuk itu, kami akan dorong satpam untuk memiliki kemampuan analitis dan teknis. Hal itu penting untuk menjaga keberlanjutan usaha dan kontribusi satpam dalam menjaga keamanan nasional,” ungkapnya.
Kegiatan seminar juga menyoroti pentingnya ‘Industrial Security’ dalam melindungi aset perusahaan, serta langkah-langkah preventif dan penanganan potensi ancaman menjelang Pemilu 2024.
Seperti dikatakan Kabaharkam POLRI Komjen Pol Dr H Mohammad Fadil Imran, MSi dalam sambutannya, peranan satpam dalam menjaga keamanan nasional sangat signifikan..
Kolaborasi dengan kepolisian selama ini telah banyak membantu dalam menjaga stabilitas dan keamanan, terutama dalam situasi kritis seperti menjelang pemilu.
“Melalui seminar ini, diharapkan tercipta sinergi yang lebih kuat antara satpam dan kepolisian, terutama dalam mengamankan proses demokrasi seperti Pemilu 2024. Kolaborasi ini akan memperkuat keamanan nasional dan memberi rasa aman bagi masyarakat,” ungkapnya.
Hal senada dikemukakan Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga APINDO, Sarman Simanjorang. Katanya, keamanan adalah salah satu pilar utama dalam menjaga kelancaran operasional industri. Dengan meningkatnya tantangan keamanan, peran satpam menjadi lebih krusial dari sebelumnya.
“Melalui seminar ini, kami ingin menekankan pentingnya keamanan industri dan bagaimana satpam dapat berperan aktif untuk memastikan keamanan tersebut, tidak hanya pada aspek fisik tetapi juga dalam intelijen dan analisis risiko,” ungkap Sarman.
Dalam kesempatan yang sama, penghargaan diberikan kepada sejumlah satpam berprestasi sebagai pengakuan atas dedikasi dan kontribusi mereka dalam menjaga keamanan.
Penghargaan itu juga bertujuan untuk menghargai upaya dan pengorbanan satpam yang telah menunjukkan kinerja luar biasa dalam menjalankan tugas mereka, serta untuk mendorong standar keamanan yang lebih tinggi di seluruh industri.
Seminar tersebut juga membahas khusus sektor industri besar, yang memaparkan tantangan pengamanan dan solusinya pada industri otomotif, industri logitik, dan industri konstruksi.
Diharapkan satpam dan pelaku pengamanan perusahaan mendapatkan wawasan dan pengetahuan dalam menetapkan strategi pengamanan yang tepat untuk memastikan proses bisnisnya aman.
Kegiatan seminar diharapkan bisa menjadi titik balik dalam meningkatkan kualitas dan kompetensi Satpam di Indonesia, memastikan mereka siap menghadapi tantangan keamanan saat ini dan masa depan. (Tri Wahyuni)