JAKARTA (Suara Karya): Institut Pariwisata (IP) Trisakti menggelar acara bertajuk ‘2nd Grand Rendezvous 2025’, sebagai bagian dari perayaan Dies Natalis ke-56, di Parle Senayan, Jakarta, Sabtu (19/7/25).
Acara yang hadiri perwakilan dari industri, guru, alumni, dan orangtua calon mahasiswa itu menghadirkan pembicara kunci, Ketua MPR RI Periode 2019-2024, Bambang Soesatyo.
Hadir pula Sekretaris Pengurus Yayasan Trisakti, Prof. Dr. Muhammad Dimyati, dan Ketua Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah (IBKS), Tuti Sukarni.
Rektor IP Trisakti, Fetty Asmaniati dalam sambutannya berharap, Grand Rendezvous yang digelar untuk kedua kalinya ini dapat memperkuat kolaborasi yang telah dibangun antara IP Trisakti dengan mitra industri dan stakeholders.
“Alhamdulillah, IP Trisakti hingga kini bekerja sama dengan lebih dari 100 mitra industri, baik di dalam maupun luar negeri. Kerja sama ini penting bagi kami untuk pembelajaran, magang hingga peningkatan kualitas lulusan,” ujar Fetty.
Hal senada dikemukakan Sekretaris Pengurus Yayasan Trisakti, Prof. Dr. Muhammad Dimyati. Ia selalu senang berkunjung ke IP Trisakti karena kampus tersebut tak hanya mengedepankan teori, tetapi juga praktik.
“IP Trisakti juga memiliki banyak program yang memberi manfaat kepada masyarakat. Hal itu selaras dengan program Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) lewat program Kampus Berdampak,” tuturnya.
Sementara itu, Bambang Soesatyo dalam pidato kuncinya memberi apresiasi kepada IP Trisakti yang membantu pengembangan pariwisata nasional, melalui jalur pendidikan.
“Mereka yang terlibat dalam industri pariwisata kita harusnya dapat penghargaan pahlawan tanpa tanda jasa. Karena sektor pariwisata itu ikut berjasa dalam mendongkrak perekonomian kita,” ucapnya.
Bambang Soesatyo meminta kepada civitas akademika IP Trisakti untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
“Setiap tahun ada 3,5 juta angkatan kerja baru. Jika tidak terserap di dunia kerja, maka dikhawatirkan terjadi ledakan pengangguran terdidik dalam 20 tahun kedepan. Nantinya, bukan Indonesia Emas 2045 tetapi Indonesia Cemas 2045,” tuturnya.
Untuk itu, Bambang Soesatyo menekankan pentingnya sinergi antara institusi pendidikan tinggi dan dunia usaha untuk menjawab tantangan global. Selain meningkatkan daya saing sumber daya manusia di sektor pariwisata dan kewirausahaan digital.
Dalam kesempatan yang sama, IP Trisakti melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama Parle Senayan dan Makana Group sebagai wujud nyata kolaborasi lintas sektor.
Kesepakatan ini menjadi titik awal kerja sama jangka panjang dalam mendukung pengembangan pendidikan vokasi, industri hospitality, dan ketahanan pangan berbasis generasi muda.
IP Trisakti juga menunjukkan komitmen terhadap peningkatan akses pendidikan melalui penyerahan simbolis beasiswa kepada calon mahasiswa baru (CMB) tahun akademik 2025-2026.
Penyerahan beasiswa itu menjadi bukti nyata kepedulian IP Trisakti dalam mencetak generasi unggul dan berdaya saing tinggi.
Sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi media dalam mempublikasikan berbagai kegiatan dan pencapaian institusi, IP Trisakti memberi penghargaan kepada 16 media nasional. Acara ini menjadi ajang apresiasi sekaligus memperkuat relasi dengan media sebagai mitra strategis.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan sesi talkshow inspiratif bertajuk ‘Career Opportunities in Hospitality and Tourism Industry’ yang terbagi dalam dua sesi.
Pada sesi pertama, narasumber yang hadir yaitu CEO dan pemilik Parle Group Senayan, Sonny Harsono; COO Artotel Group Eduard Rudolf Pangkerego; dan Ketua Korwil DKJ AMPHURI dan CEO ICMI Travel, Muhammad Rahmad.
Talkshow dipandu oleh Wakil Rektor III IP Trisakti, Novita Widyastuti. Diskusi membahas seputar inovasi, strategi, dan tantangan industri pariwisata di era digital.
Sesi kedua mengangkat tema ‘Bright Your Future Career with IP Trisakti’ yang berbicara tentang perspektif akademik dari para Ketua Program Studi di IP Trisakti.
Untuk sarjana terapan pengelolaan perhotelan oleh Robiatul Adawiah; sarjana terapan usaha perjalanan wisata oleh Rianto; sarjana pariwisata oleh Arief Faizal Rachman; sarjana kewirausahaan oleh Michael Khrisna; dan sarjana bisnis digital oleh Ariawan Aryapranata.
Sesi ini dimoderatori oleh Kepala Bagian Pemasaran IP Trisakti, Ivan Prasetya. Sesi kedua memberi gambaran mengenai integrasi kurikulum dengan kebutuhan industri serta semangat kolaboratif antarprodi. (Tri Wahyuni)