Suara Karya

Dorong Perempuan Pendiri Startup Terus Berkarya, FWD Insurance Kembali Gelar ‘InnovateHer Academy 3.0’

JAKARTA (Suara Karya): FWD Insurance Indonesia didukung UN Women Indonesia dan Kumpul.id kembali menggelar program ‘InnovateHer Academy 3.0’, yang pelaksanaannya kini memasuki tahun ketiga.

Program tersebut merupakan langkah nyata FWD Insurance dalam mendukung perempuan pendiri startup untuk memperkuat kemampuan kepemimpinan, pengetahuan bisnis, serta kesiapan investasi.

“Kami percaya, perempuan memiliki kekuatan untuk mendorong perubahan positif, baik di dunia bisnis maupun di masyarakat,” kata Presiden Direktur FWD Insurance Indonesia, Desy Widjaya dalam peluncuran ‘InnovateHer Academy 3.0’, di Jakarta, Selasa (4/11/25).

Mengutip data dari The Funding Gap Report by UBS (2023) secara global, disebutkan, satu dari 3 pemimpin bisnis mapan adalah perempuan. Dan satu dari 4 wirausahawan berpotensi tinggi di dunia juga dari kalangan perempuan.

Namun, lanjut Desy, pendanaan bagi startup yang dipimpin perempuan hingga kini masih menjadi tantangan besar, yang akhirnya membatasi kemampuan perempuan untuk tumbuh dan berinovasi.

Di sisi lain, pergeseran lanskap startup yang sebelumnya mengejar model bisnis ‘unicorn’ dengan mengejar pertumbuhan yang agresif, kini beralih menjadi ‘zebra’ yang menjaga keseimbangan pertumbuhan bisnis dan dampak keberlanjutan.

Pergeseran itu menuntut para pendiri startup, khususnya perempuan untuk terus beradaptasi dan berinovasi agar bisnis yang dijalankan tak hanya tumbuh secara finansial, tetapi juga memberi nilai dan keberlanjutan bagi masyarakat.

“Fenomena ini menjadi cerminan, inovasi bukan soal pertumbuhan angka, tetapi juga bagaimana menghadirkan perubahan positif yang berkelanjutan,” tuturnya.

Disebutkan, ada 162 pendaftar yang kemudian diseleksi menjadi 8 perempuan pendiri startup terpilih. Ke-delapan peserta mendapat pengetahuan bisnis, mulai dari pengembangan dan inovasi produk, pemasaran dan akuisisi konsumen, serta pendanaan dan perencanaan keuangan.

Peserta juga mengikuti Focus Group Discussion (FGD) dengan para alumni InnovateHer Academy sebelumnya, hingga dilatih menyusun dan mengimplementasi pilot project melalui pendampingan (mentoring) selama 2 bulan.

“Hasil dari pendampingan itu akan dipresentasikan di hadapan calon investor pilihan FWD Insurance guna mendapat pendanaan bagi perusahaan rintisan mereka,” kata Desy.

Program InnovateHer Academy 3.0 mendapat apresiasi dari Head of Programmes UN Women Indonesia, Dwi Yuliawati. Katanya, berinvestasi pada perempuan wirausaha berarti berinvestasi pada perubahan.

“Karena para perempuan wirausaha ini mampu mendorong inovasi, memberi nilai baru dan solusi kuat dalam menghadapi tantangan terkini,” ujarnya.

Dalam sesi bincang-bincang (talkshow), Dwi menggambarkan ekosistem kewirausahaan perempuan dengan analogi yang menarik.

“Ekosistem itu seperti akuarium. Bukan hanya ikannya, perhatikan juga air, oksigen, dab tanamannya. Semuanya harus menyehatkan si ikan. Jangan sampai airnya kotor, tanamannya busuk, atau ikannya kelaparan,” katanya.

Karena itu, lanjut Dwi, perempuan pelaku bisnis perintis (startup) tak hanya membutuhkan pendanaan, tetapi juga kapasitas, jejaring, dan pendampingan yang sesuai dengan konteks dan kebutuhannya.

“Bukan hanya equal, tapi harus equitable. Dengan demikian, setiap perempuan mendapat dukungan sesuai kapasitasnya,” pungkasnya.

Hal senada dikemukakan Founder dan Chairperson KUMPUL, Faye Wongso. “Sejak awal kami percaya, menjadi perempuan pendiri startup itu bukan hal mudah. Tantangannya berlapis, dari akses ke pendanaan hingga menemukan kepercayaan diri untuk memimpin tim dan menavigasi pasar,” ucapnya.

Namun lewat ekosistem yang saling menguatkan seperti InnovateHer Academy 3.0, lanjut Faye, dari 26 founder perempuan yang ikut serta, 78,5 persen peserta merasakan peningkatan terhadap pengetahuan bisnis dan literasi digital setelah ikut program.

“Bagi kami di KUMPUL, ini bukan sekadar angka, tapi cerita nyata tentang bagaimana kolaborasi bisa membuka jalan bagi lebih banyak perempuan untuk berani membangun bisnis yang berkelanjutan, berdampak sosial, dan berkontribusi pada inklusi perekonomian di Indonesia,” ucapnya.

Pasa kesempatan yang sama, FWD Insurance dan UN Women Indonesia secara resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk memperkokoh kerja sama strategis di bidang pemberdayaan ekonomi perempuan.

Penandatanganan dilakukan Presdir FWD Insurance, Desy Widjaya dan Head of Programmes UN Women Indonesia, Dwi Yuliawati. Hadir pula Group Chief Corporate Affairs Officer FWD Group, Cathy Knezevic. (Tri Wahyuni)

Related posts