JAKARTA (Suara Karya): Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) kembali menggelar Anugerah Diktisaintek, sebagai bentuk apresiasi kepada perguruan tinggi, LLDIKTI, mitra strategis, serta insan pendidikan tinggi, yang berkontribusi aktif dalam mendukung kebijakan dan kemajuan pendidikan tinggi, sains dan teknologi di Indonesia.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Brian Yuliarto menegaskan, Anugerah Diktisaintek bukan sekadar seremoni, melainkan pengakuan negara atas kerja kolektif seluruh ekosistem pendidikan tinggi.
“Anugerah ini bukan garis akhir perjalanan, melainkan penanda meningkatnya kepercayaan pemerintah kepada seluruh insan pendidikan tinggi, sains dan teknologi,” kata Mendiktisaintek dalam acara yang digelar di Jakarta, Jumat (19/12/25).
Menurut Brian, kemajuan pendidikan tinggi tidak lahir dari satu peran saja. Pimpinan perguruan tinggi, dosen, peneliti, tenaga kependidikan, mitra industri, hingga insan media memiliki kontribusi yang saling melengkapi.
“Sivitas akademika di perguruan tinggi negeri maupun swasta merupakan garda terdepan dalam mendorong transformasi bangsa berbasis ilmu pengetahuan, riset, dan inovasi,” ujarnya.
Dalam acara yang memasuki tahun ke-5 itu, Mendiktisaintek juga menyoroti peran nyata perguruan tinggi dalam merespons bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menurutnya, kampus-kampus di Indonesia dinilai sigap bergerak membantu masyarakat terdampak, tanpa menunggu instruksi maupun pendanaan.
“Pendidikan tinggi tidak boleh berjarak dari realitas. Transformasi bangsa akan terjadi ketika ilmu pengetahuan hadir di tengah masyarakat, terutama saat dibutuhkan,” ucapnya.
Brian mengapresiasi keterlibatan berbagai perguruan tinggi, mulai dari Universitas Teuku Umar, Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, hingga Universitas Syiah Kuala yang mengerahkan relawan, tenaga kesehatan, dan dukungan kemanusiaan di wilayah terdampak bencana.
“Nilai ilmu tidak diukur dari seberapa tinggi ia dipuji, tetapi dari seberapa jauh ia mampu menjangkau mereka yang paling membutuhkan,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang menjelaskan, Anugerah Diktisaintek telah menjadi agenda tahunan yang berakar dari Anugerah Humas dan berkembang sejak 2021 menjadi ajang kolaboratif lintas unit pendidikan tinggi, sains dan teknologi.
Pada 2025, Anugerah Diktisaintek memberi 15 subkategori penghargaan, antara lain Anugerah Mitra Pendukung Diktisaintek; Anugerah Bidang Pengawasan; Anugerah Pendidikan Tinggi; Anugerah Sains dan Teknologi; Anugerah Jurnalis dan Media.
Disebutkan, ada 547 penghargaan diberikan kepada perguruan tinggi, LLDIKTI, serta insan Diktisaintek dari seluruh Indonesia.
Seluruh penerima penghargaan ditetapkan melalui proses seleksi komprehensif dengan melibatkan dewan juri independen dan penilaian berbasis data kinerja sepanjang 2025.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat Anugerah Diktisaintek sebagai instrumen evaluasi, motivasi, dan kolaborasi nasional.
Ke depan, penghargaan ini diharapkan menjadi pemicu peningkatan kualitas pendidikan tinggi, riset, dan inovasi yang berdampak langsung bagi masyarakat dan pembangunan bangsa. (Tri Wahyuni)
