JAKARTA (Suara Karya): Upaya memperkuat ekonomi kerakyatan di Ibu Kota kembali mendapat angin segar. Bank Jakarta resmi menjalin kemitraan strategis dengan Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Perjuangan yang dipimpin oleh dr Ali Mahsun M Biomed. Kolaborasi ini menyasar pemberdayaan pelaku UMKM dan pedagang kaki lima, yang selama ini menjadi penopang utama denyut ekonomi masyarakat Jakarta.
Tak sekadar seremoni, kerja sama ini mencerminkan komitmen nyata kedua lembaga dalam mendorong inklusi keuangan yang lebih merata dan berkelanjutan. Bank Jakarta akan menyediakan akses layanan keuangan dari produk simpanan hingga pembiayaan mikro yang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan sektor informal.
Dukungan terhadap kolaborasi ini juga datang langsung dari Gubernur Jakarta, Pramono Anung. Dalam kunjungannya ke Pasar Santa, Jakarta Selatan, Selasa (22/7/2025), ia menegaskan pentingnya keberpihakan kepada pedagang kecil.
“Intinya, kehidupan pedagang kaki lima harus lebih baik. Mereka jangan sampai dikejar-kejar Satpol PP. Harus bisa dagang dengan tenang, menyekolahkan anak-anaknya, dan mengubah hidup jadi lebih sejahtera,” ujar Pramono.
Ia juga menyebut pasar rakyat sebagai “jantung ekonomi nasional” yang harus terus diperkuat.
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, menyatakan bahwa sinergi ini sejalan dengan visi inklusif Bank Jakarta sebagai lembaga keuangan milik daerah. “Kami ingin hadir tidak hanya sebagai bank, tapi sebagai mitra pertumbuhan bagi pelaku usaha kecil yang selama ini kurang terjangkau layanan formal,” katanya.
Ruang lingkup kerja sama meliputi integrasi sistem cash management, pembukaan rekening simpanan, penyediaan fasilitas pembiayaan usaha kecil-menengah, serta kampanye literasi keuangan dan promosi produk melalui berbagai platform. Tak hanya itu, digitalisasi sistem transaksi bagi pedagang juga akan menjadi fokus bersama dalam kerja sama ini.
Ketua Umum APKLI Perjuangan, dr Ali Mahsun, menyambut baik kolaborasi ini. Baginya, pasar rakyat bukan sekadar aktivitas jual beli, tapi juga entitas budaya dan kekuatan ekonomi lokal yang tak boleh diabaikan.
“Ekonomi rakyat tumbuh dari bawah, dari interaksi sosial dan keringat jutaan pedagang kecil di Indonesia. Dengan 17 juta pelaku ekonomi rakyat, sinergi seperti ini sangat penting untuk mempercepat pemberdayaan sektor informal,” ujarnya.
Senada dengan itu, Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Renaldi, berharap kemitraan ini dapat memperluas dampak positif ke seluruh pelosok Jakarta. “Kami ingin menjadi bagian dari solusi langsung di lapangan. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi soal membangun ekosistem yang mendukung tumbuh kembangnya usaha kecil,” ujarnya. (Boy)

