Suara Karya

BI Jakarta Dorong Ekowisata Digital di Kepulauan Seribu

(Foto: suarakarya.co.id/Boy)

JAKARTA (Suara Karya): Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Iwan Setiawan, menegaskan komitmen BI untuk mempercepat transformasi digital di Kepulauan Seribu melalui penguatan ekosistem pembayaran dan pengembangan ekowisata berkelanjutan. Hal ini disampaikan dalam Diskusi Pengembangan Ekowisata Berkelanjutan dan Inklusif yang digelar KPwBI DKI Jakarta Senin (17/11/2025).

Iwan mengungkapkan bahwa digitalisasi di Jakarta secara keseluruhan menunjukkan kemajuan pesat. Sepanjang Semester I 2025, Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) menembus 97,73%, menempatkan DKI Jakarta dalam kategori Pemda Digital. Kontribusi QRIS terhadap PAD juga terus meningkat, mencapai 3,41%.

Pada skala nasional, Jakarta masih menjadi motor utama penggunaan QRIS. Pada Triwulan III 2025, volume transaksi QRIS mencapai ±3,8 miliar transaksi atau tumbuh 182% yoy, dengan porsi 37,35% dari total nasional. Pertumbuhan tersebut disokong oleh semakin luasnya akseptasi: sekitar 6,3 juta merchant dan 6 juta pengguna tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Namun Iwan menyoroti bahwa kemajuan pesat tersebut belum merata, terutama di Kepulauan Seribu. “Adopsi QRIS di Kepulauan Seribu masih sangat rendah,” ujarnya. 

Saat ini baru terdapat ±4 ribu merchant (0,08%) dan ±22 ribu transaksi (0,004%). Tantangan terbesar berasal dari keterbatasan konektivitas, minimnya kehadiran Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), serta ragam tingkat literasi digital masyarakat. Kondisi geografis kepulauan juga ikut membatasi akses layanan keuangan lainnya.

Padahal, Iwan menilai Kepulauan Seribu memiliki peluang besar untuk berkembang sebagai kawasan wisata digital. Dengan mayoritas penduduk bekerja sebagai pemandu wisata, pelaku kuliner, hingga pengelola homestay, pemanfaatan pembayaran digital dinilai dapat meningkatkan profesionalisme layanan hingga kenyamanan wisatawan.

Implementasi QRIS Cross Border, lanjutnya, berpotensi menjadi game-changer bagi sektor wisata karena memudahkan wisatawan mancanegara bertransaksi tanpa repot menukar mata uang. Sementara QRIS Tap bisa diterapkan untuk layanan transportasi antarpulau sehingga menghadirkan pengalaman wisata yang lebih efisien dan modern.

Sebagai langkah nyata, BI DKI Jakarta telah menggulirkan sejumlah program penguatan ekosistem digital di Kepulauan Seribu, di antaranya:

• FGD Elektronifikasi Destinasi Wisata bersama Balai Taman Nasional Kep. Seribu dan Pemprov DKI Jakarta, memetakan titik strategis untuk penerapan pembayaran digital.

• Sosialisasi Cinta Bangga Rupiah (CBP) dan edukasi QRIS bersama OJK Jabodebek, termasuk layanan penukaran uang bagi pelaku usaha di beberapa pulau.

• Kompetisi konten kreator “QRIS Jelajah Budaya Indonesia 2025” di Pulau Pramuka untuk meningkatkan literasi digital sekaligus mempromosikan pariwisata berbasis QRIS.

Ke depan, BI DKI Jakarta akan memperkuat kolaborasi dengan Pemprov DKI, Bank RKUD, OJK Jabodebek, BUMD, hingga PJP untuk memastikan digitalisasi di Kepulauan Seribu berjalan lebih inklusif dan berkelanjutan. Fokus bersama diarahkan pada peningkatan infrastruktur sosial-digital, perluasan akses layanan keuangan digital, serta penguatan literasi digital masyarakat.

“Transformasi digital adalah fondasi utama dalam mewujudkan ekowisata yang berkelanjutan, modern, dan inklusif di Kepulauan Seribu,” tutup Iwan. (Boy)

Related posts