JAKARTA (Suara Karya): Universitas Terbuka (UT) kembali menggelar Turnamen Tenis Meja Pelajar Nasional, di kampus Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (25/8/23).
Turnamen yang memperebutkan Piala Rektor UT itu merupakan bagian dari kegiatan Dies Natalis ke-39 Universitas Terbuka.
Rektor UT, Prof Ojat Darojat menjelaskan, turnamen bisa digelar setiap tahun sejak 2017 berkat dukungan dari Bank Tabungan Negara (BTN). Diharapkan tumbuh bibit unggul, yang akan menjadi atlet tenis meja di masa depan.
“Menjadi bibit unggul tak cukup hanya dengan latihan, tetapi harus banyak melakukan kompetisi. Dan ini salah satu upaya kami dalam menciptakan bibit unggul itu,” ucap Prof Ojat menegaskan.
Turnamen yang dibuka Rektor UT Prof Ojat Darojat itu juga dihadiri, Direktur Institutional Banking BTN, Hakim Putratama mewakili Direktur Utama BTN; Ketua KONI Tangsel, Letkol (Purn) Mohamad Hamka Handaru; serta Ketua Turnamen Tenis Meja Pelajar Nasional (PTMSI) Tangsel, Lilik Hanafi.
Ketua Panitia Turnamen Tenis Meja UT, Adrian Sutawijaya menjelaskan, turnamen tahun ini diikuti 553 peserta, yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa. Jumlah itu menurun dibanding turnamen 2022, karena ada satu kategori yang dihilangkan.
“Tahun ini tak ada kategori atlet. Semua peserta yang ikut kali ini adalah amatir yang suka bermain tenis meja,” kata Adrian seraya menambahkan adanya turnamen ini dapat menarik perhatian para pelajar dan mahasiswa untuk belajar tenis meja.
Disebutkan, 8 kategori turnamen, yaitu Kategori U 11 Putra, Kategori U 11 Putri, Kategori U 15 Putra, Kategori U 15 Putri, Kategori U 18 Putra, Kategori U 18 Putri, Kategori Mahasiswa, dan Kategori Mahasiswi.
“Kategori banyak untuk peserta dengan usia dibawah 18 tahun, dengan harapan lahir calon atlet tenis meja di usia muda,” ujar Adrian.
Ditanya soal seleksi awal, Andrian mengatakan, turnamen tidak menggunakan sistem seleksi di awal. Setiap peminat mendaftar langsung ke panitia turnamen secara online, lalu datang ke kampus UT untuk bertanding.
“Ada ratusan peserta dari luar DKI yang ikut turnamen. Mereka datang dari 16 provinsi,” kata Andrian seraya menyebut total hadiah yang diperebutkan mencapai Rp66 juta.
Ketua Turnamen Tenis Meja Pelajar Nasional (PTMSI) Tangsel, Lilik Hanafi juga berharap turnamen yang diselenggarakan UT dapat memberi ‘insight’ positif bagi pengurus PTMSI agar lebih mengembangkan tenis meja dengan meningkatkan turnamen serupa.
“Dengan demkian, tenis meja semakin igemari masyarakat, dari anak-anak hingga orangtua,” kata Lilik.

Sementara itu Ketua KONI Tangsel, Letkol (Purn) Mohamad Hamka Handaru memberi apresiasi kepada UT dan BTN yang telah membuat turnamen tenis meja untuk kalangan muda.
“Kegiatan ini diharapkan juga digagas kampus lain di Tangsel untuk jenis olahraga yang lain. Sehingga tumbuh semangat baru di masyarakat sehingga lebih giat dalam berolahraga. Tak menutup kemungkinan Tangsel menjadi salah satu destinasi untuk sport tourism,” ucap Hamka menandaskan. (Tri Wahyuni)

