Suara Karya

Deflasi Kelompok Makanan Hingga Tembakau Tekan Inflasi Agustus

JAKARTA (Suara Karya):  Penurunan inflasi Agustus 2023 terutama disebabkan oleh deflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.  Di sisi lain, penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh peningkatan inflasi pada kelompok pendidikan serta penyediaan makanan dan minuman/restoran. 

Dengan perkembangan tersebut, inflasi Jakarta secara kumulatif (Januari s.d Agustus 2023) tercatat sebesar 1,15% (ytd). 

Kepala Kantor  Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, secara tahunan, inflasi Jakarta masih terkendali yaitu sebesar 2,93% (yoy) atau sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya (2,81% yoy), namun masih lebih rendah dari inflasi nasional (3,27% yoy).

“Kelompok makanan, minuman, dan tembakau tercatat deflasi sebesar 0,25% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat inflasi 0,29% (mtm),” kata Arlyana melalui keterangan tertulisnya, Jumat (1/9/2023) malam. 

Diungkapkannya, Deflasi pada kelompok tersebut terutama disebabkan oleh penurunan harga pada komoditas daging ayam ras sejalan dengan meningkatnya jumlah pasokan dan komoditas bawang merah sejalan dengan berlangsungnya panen raya di daerah sentra. 

Menurut Arlyanan, Deflasi yang lebih dalam pada kelompok ini tertahan oleh kenaikan harga komoditas beras dan minyak goreng yang masing-masing dipengaruhi oleh berakhirnya masa panen raya di beberapa wilayah sentra produksi disertai dengan dampak El-Nino dan meningkatnya harga CPO global. 

Di sisi lain, kelompok pendidikan tercatat mengalami peningkatan inflasi menjadi sebesar 1,33% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan lalu (0,00% mtm).

Kenaikan inflasi pada kelompok tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan biaya Sekolah Menengah Atas, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Akademik/Perguruan Tinggi seiring dengan berlangsungnya tahun ajaran baru sebagaimana pola musimannya. 

Lebih lanjut dia mengatakan, adapun kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran juga tercatat inflasi 0,23% (mtm) yang didorong oleh meningkatnya harga beberapa komoditas makanan dan minuman siap saji.

Menurutnya, realisasi inflasi DKI Jakarta yang masih terkendali tentunya tidak terlepas dari hasil sinergi, kolaborasi serta koordinasi yang baik dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi DKI Jakarta, termasuk dalam rangka implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). 

Selama Agustus 2023, TPID Provinsi DKI Jakarta telah melakukan berbagai kegiatan dalam rangka pengendalian inflasi, antara lain: 

  1. High Level Meeting (HLM) TPID Provinsi DKI Jakarta dipimpin oleh PJ Gubernur DKI Jakarta;
  2. Rapat koordinasi wilayah TPID se-Jawa semester II 2023;
  3. Sinergi program subsidi dengan Perumda Pasar Jaya dalam Pelaksanaan Bazaar dan Program Subsidi Angkut Komoditas di Kepulauan Seribu;
  4. Capacity building penguatan Kerja Sama Antardaerah (KAD) dan bimbingan teknis inkubasi pelaku olahan komoditas cabai dan bawang dalam rangka peningkatan hilirisasi produk pertanian; serta
  5. Rapat koordinasi TPID mingguan dalam rangka pemantauan stok dan harga.

Atas sinergi dan kolaborasi baik yang telah dilakukan, TPID Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2023 berhasil meraih 2 (dua) penghargaan dalam pengendalian inflasi, yaitu: i) menjadi salah satu Provinsi terbaik dalam menjaga stabilitas harga pada Semester I 2023 melalui pencapaian inflasi s.d Juli 2023 sebesar 2,81% (yoy); serta ii) menerima penghargaan TPID Award  “TPID Provinsi terbaik 2022 Wilayah Jawa-Bali” dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2023.

Ke depan, sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Daerah dengan Bank Indonesia serta seluruh stakeholder terkait yang tergabung dalam TPID Jakarta akan terus diperkuat untuk memastikan strategi 4K (Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif) dapat berjalan baik dan efektif, utamanya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). 

Dengan berbagai upaya sinergi dan kolaborasi tersebut, inflasi Jakarta diharapkan dapat tetap terkendali dalam sasaran 3,0±1% pada sisa tahun 2023 dan 2,5±1% pada tahun 2024.

Sekadar informasi,  Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2023, merilis bahwa DKI Jakarta men share inflasi sebesar 26,90% terhadap nasional, mencatatkan inflasi sebesar 0,01% (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,19% (mtm).  (Boy)

 

Related posts