JAKARTA (Suara Karya): Universitas Terbuka (UT) menjadi tuan rumah kompetisi debat berbahasa Inggris, National University Debating Championship (NUDC) 2024, yang berlangsung 26 Mei hingga 2 Juni 2024.
Kompetisi yang digulirkan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) dan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) itu diikuti 112 tim terbaik se-Indonesia.
“Kami bangga bisa menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya perhelatan bergengsi NUDC 2024 yang digulirkan Kemdikudristek sejak 2008 lalu,” kata Rektor UT, Prof Ojat Darojat saat membuka NUDC 2024 di kampus UT, Pondok Cabe, Jakarta, Senin (26/5/24).
Hadir dalam kesempatan yang sama Kepala Puspresnas, Kemdikbudristek, Maria Veronica Irene Herdjiono; dan Wakil Rektor UT Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Bisnis, Rahmat Budiman PhD.
Perhelatan NUDC 2024 di UT, menurut Prof Ojat, sekaligus ajang promosi di kalangan gen Z atas keberadaan UT sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) berbiaya murah, waktu pembelajaran yang fleksibel dan tidak mengenal drop out (DO).
“Hal itu penting karena UT tengah menyasar gen Z, yang tidak mampu secara ekonomi, agar bisa tetap kuliah. Dan UT bisa menjadi pilihan utama di era digital saat ini,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Puspresnas, Maria Veronica Irene Herdjiono menjelaskan, NUDC dibuat karena pendidikan tinggi pada dasarnya tidak hanya menyediakan tenaga kerja, tapi juga menciptakan calon intelektual yang mampu berpikir jernih, kritis dan mendasar untuk pengembangan berbagai bidang ilmu.
“Lewat kompetisi debat ini, mahasiswa ditantang untuk berani bicara dan berpikir kritis. Mengungkapkan ide-idenya dalam bahasa Inggris, menguasai pengetahuan global, menganalisis, membuat judgement dan bagaimana bisa meyakinkan publik,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Irene itu.
Dalam debat, lanjut Irene, mahasiswa dihadapkan pada persoalan-persoalan nyata di masyarakat atau bangsa. Untuk itu, mahasiswa harus mampu berposisi dan meyakinkan publik bahwa posisi mereka benar dan tepat.
“Karena itu, debat merupakan media yang tepat dalam melatih kemampuan negosiasi dan argumentasi mahasiswa dalam skala internasional,” kata Irene.
Hal senada dikemukakan Ketua Panitia Penyelenggara NUDC 2024, yang juga
Wakil Rektor UT Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama dan Bisnis, Rahmat Budiman PhD.
Katanya, institusi pendidikan di Indonesia sudah selayaknya menggelar kompetisi debat antar mahasiswa, guna internalisasi semangat kompetisi positif yang bermuatan tuntutan kemampuan komunikasi dan argumentasi.
“Kompetisi debat berbahasa inggris NUDC ini bisa menjadi wahana aktualisasi unjuk prestasi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia,” tutur Rahmat Budiman.
Lewat kompetisi itu, mahasiswa ditantang untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam berpikir kritis, mengembangkan karakter, kecerdasan, keterampilan, pengendalian emosional, disiplin, sportivitas, demokrasi, persatuan dan kesatuan, serta bertanggungjawab dalam melaksanakan semua kegiatan.
“Hal itu sejalan dengan fungsi pendidikan nasional untuk mengembangkan kemampuan dan watak anak bangsa, agar mereka beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan demokratis,” ucapnya.
Sebelumnya, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Diktiristek), Kemdikbudristek Prof Sri Suning Kusumawardani dalam sambutan virtualnya berharap ajang talenta NUDC 2024 bisa menjadi momentum berharga, tak hanya bagi UT selaku tuan rumah, tapi juga seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
“Semoga ajang Talenta NUDC 2024 bisa menjadi pemantik bagi mahasiswa untuk berprestasi sehingga tercipta talenta muda unggul, berdaya saing, berintegritas, dan peka terhadap masalah nyata di masyarakat, baik lingkup nasional maupun global,” kata Sri Suning menandaskan. (Tri Wahyuni)