Suara Karya

Dikait-kaitkan Program Ferienjob di Jerman, UT Tegaskan Tidak Terlibat!

JAKARTA (Suara Karya): Universitas Terbuka (UT) menegaskan, pihaknya tidak pernah terlibat dalam program Ferienjob di Jerman yang dikoordinir PT CVGEN dan PT Sinar Harapan Bangsa (SHB).

“Kami sangat selektif dalam menjalin kemitraan dan kerja sama dari berbagai program yang digulirkan dalam Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM),” kata Kepala Subdirektorat Humas dan Pemasaran UT, Dr Maya Maria dalam siaran pers, Kamis (28/3/24).

Karena itu, Maya ingin meluruskan informasi yang beredar di media sosial yang menyebut UT terlibat dari Program Ferienjob di Jerman. “Informasi tersebut tidak benar,” ucapnya menegaskan.

Seperti diberitakan, Program Ferienjob sebenarnya program resmi di Jerman setiap Oktober-Desember. Program tersebut untuk mahasiswa yang ingin bekerja guna mencari tambahan uang saku.

Namun, program tersebut disalahgunakan oleh 2 warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Jerman, yakni ER alias EW dan A alias AE (telah ditetapkan sebagai tersangka) dengan mengkaitkan dengan program MBKM yang digulirkan Kemdikbudristek.

Padahal Program Ferienjob Jerman tidak memiliki hubungan dengan program pendidikan magang di Indonesia, seperti menyangkut waktu pelaksanaan dan juga jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh mahasiswa.

Maya kembali menegaskan, UT memfasilitasi Program MBKM melalui 2 skema, yaitu skema MBKM flagship yang digulirkan Kemdikbudristek dan MBKM Mandiri.

Untuk MBKM flagship Kemdikbudristek, UT berpartisipasi dalam beberapa program, yaitu Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Kampus Mengajar (KM) dan Wirausaha Merdeka (WMK)

Maya mencontohkan program MSIB yang diikuti mahasiswa UT bernama Haris Fadhilah. Ia menjalani program MSIB di ParagonCorp yang menaungi 14 brand kosmetik dan self care di Tanah Air.

Selain itu, ada program IISMA yang telah memberangkatkan 4 mahasiswa dalam 3 tahun terakhir, yaitu Muhammad Bijaksabara Hikmawan dan Shan Syuja Adiwinata di Korea University, Richmond Faithful di Padua University, dan Salma Amordeeva di Universiti Malaya.

Melalui MBKM, mahasiswa berkesempatan selama 1 semester atau setara 20 SKS menempuh pembelajaran di luar program studi pada Perguruan Tinggi yang sama; dan paling lama 2 semester atau setara 40 SKS menempuh pembelajaran pada program studi yang sama di Perguruan Tinggi yang berbeda.

Program MBKM yang digulirkan Kemdikbudristek bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan yang berguna untuk memasuki dunia kerja.

Program MBKM juga memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan mereka ambil melalui skema Pertukaran Mahasiswa. (Tri Wahyuni)

Related posts