Suara Karya

Gandeng BKS-PTSI, Ditjen Diktiristek Pamerkan Ratusan Karya Seni di Senayan!

JAKARTA (Suara Karya): Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Seni Indonesia (BKS-PTSI) pamerkan ratusan karya seni di Gedung D Kemdikbudristek, Senayan, Jakarta, Senin (20/5/24).

Pameran bertajuk ‘Rupa Harmoni Berdikari Negeri’ itu sekaligus memperingati Hari Kebangkitan Nasional ke-116.

Karya seni yang dipamerkan berasal dari 9 perguruan tinggi seni yang tergabung dalam BKS-PTSI, yaitu Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, ISBI Bandung, ISI Yogyakarta, ISI Surakarta, ISI Denpasar, ISBI Tanah Papua, Institut Kesenian Jakarta (IKJ), dan Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya.

Sebanyak 324 karya seni yang ditampilkan merupakan hasil karya dari dosen dan mahasiswa. Karya yang ditampilkan menunjukkan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia.

Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Ditjen Diktiristek, Tjitjik Srie Tjahjandarie mengungkapkan, pameran kali ini merupakan komitmen Ditjen Diktiristek untuk mendukung dan memfasilitasi pengembangan seni budaya di lingkungan perguruan tinggi.

Ia juga mendorong sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat dalam memajukan seni budaya Indonesia.

Tjitjik menilai, Hari Kebangkitan Nasional adalah saat yang tepat untuk merenungkan dan memperkuat komitmen dalam menjaga dan memajukan seni budaya Indonesia.

“Diharapkan, pameran ini memberi pengalaman berharga, sekaligus ajang berbagi ilmu dan inspirasi untuk memperkokoh semangat kebangkitan bangsa melalui seni dan budaya,” ujarnya.

Tjitjik menyebut pameran seni kali ini memiliki makna yang sangat mendalam. Karya seni yang dibuat merupakan bentuk representasi dari warna-warna yang sangat kuat dan menunjukkan semangat, refleksi dari perjuangan, cita-cita, dan harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Ketua BKS-PTSI yang juga Rektor ISI Padang Panjang, Febri Yulika mengungkapkan, pameran seni ini merupakan agenda rutin yang digelar 2 kali dalam satu tahun.

Tema yang dipilih tahun ini adalah menyoroti Indonesia sebagai zamrud khatulistiwa, dimana harmoni dan keragaman menjadi inti kekuatan dan kejayaan bangsa.

Febri berharap pemeran seni ini dapat menjadi spirit, motivasi, dan inspirasi bagi masyarakat dalam meraih makna toleransi dan keberagaman bangsa.

“Lewat kegiatan ini, keberadaan perguruan tinggi seni dapat memberi pencerahan bagi kejayaan Indonesia melalui pendekatan seni dan budaya,” ujar Febri. (Tri Wahyuni)

Related posts