JAKARTA (Suara Karya) : Melalui sangat menyala, Gubernur Jakarta Pramono Anung mendorong event lari maraton Jakarta, seperti Jakarta International Marathon (Jakim) dan Jakarta Running Festival (JRF) naik kelas menjadi salah satu major maraton di dunia saat hari ulang tahun (HUT) Jakarta ke-500, yakni pada 2027 mendatang.
“Salah satu yang saya inginkan Jakarta dalam dua tahun ke depan, mudah-mudahan di 2027, karena kita punya Jakarta International Marathon atau Jakarta Running Festival (semoga) naik kelas menjadi salah satu major maraton,” kata Pramono saat menghadiri Indonesia Sports Summit (ISS) 2025, Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (6/12/2025).
Politisi PDI Perjuangan tersebut menyebut, saat ada event lari besar di Jakarta, jalan-jalan protokol utama perlu diblokir untuk memastikan keamanan pelari. Dia berharap, hadiah untuk para pemenang ditambahkan agar menarik minat pelari.
Pramono memerinci, sebanyak 31.000 pelari mengikuti JRF dan 35.000 pelari mengikuti Jakim pada 2025. Melihat antusiasme tersebut, Pramono menargetkan kedua event lari tersebut diikuti oleh 40.000 peserta pada 2026 dan bertambah menjadi 50.000 peserta pada 2027.
“Pada 2027, pas 500 tahun Jakarta, saya sudah menyampaikan untuk bisa diikuti 50.000 dan kalau bisa kemudian hadiahnya dinaikkan, soalnya kalau hadiahnya dinaikkan, kita untuk mengejar menjadi major marathon-nya gampang,” tambah Pramono.
Secara tidak langsung, lanjut Pramono, event lari maraton di Jakarta mendorong perekonomian dalam negeri. Saat Jakim dan JRF berlangsung, hunian di hotel Jakarta menjadi penuh hingga menghidupkan ekonomi UMKM di bawah.
“Karena hunian hotelnya full, kami Pemerintah Jakarta memberikan fasilitas siapapun yang ikut dua marathon ini, naik transportasi di Jakarta apa pun, kecuali taksi ya, yang menjadi fasilitas Jakarta saya gratiskan,” tuturnya.
Pada sisi lain, Pramono menyampaikan, saat ini Jakarta telah menjadi perhatian dunia berkat kegiatan yang diselenggarakan secara berkala, termasuk car free day (CFD). Ia menuturkan, kegiatan CFD biasanya diikuti 30.000-40.000 orang. (Warso)

