Suara Karya

Hukumonline Rayakan 25 Tahun dengan Luncurkan Buku “Law Meets Tech”

Chief Executive Officer Hukumonline, Arkka Dhiratara memberikan sambutan dalam peluncuran buku Law Meets Tech: The Untold Story of Hukumonline. Peluncuran buku berlangsung dalam rangkaian acara Legal Clinic Awards 2025 di Ashley Tanah Abang, Jakarta, Kamis (27/11/2025)

JAKARTA (Suara Karya): Memasuki usia 25 tahun, Hukumonline merayakan tonggak sejarah penting dengan meluncurkan buku Law Meets Tech: The Untold Story of Hukumonline, sebuah dokumentasi mendalam tentang kiprahnya dalam membuka akses hukum, meningkatkan literasi publik, dan memimpin transformasi teknologi hukum (legal-tech) di Indonesia.

Dalam rangkaian acara Legal Clinic Awards 2025 di Ashley Tanah Abang, Jakarta, Kamis (27/11/2025), peluncuran buku ini tidak hanya menjadi penanda usia seperempat abad, tetapi juga refleksi panjang atas peran Hukumonline sejak lahir pada era Reformasi 1998, ketika akses terhadap regulasi masih terbatas dan literasi hukum publik sangat rendah. Dari kebutuhan itulah Hukumonline hadir sebagai pionir keterbukaan informasi hukum di Tanah Air.

Pilar Hukum Digital Indonesia

Dalam sambutannya, Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyebut Hukumonline sebagai mitra terpercaya bagi praktisi hukum, akademisi, hingga masyarakat umum.

“Lebih dari sekadar portal berita hukum, Hukumonline telah membuktikan dirinya sebagai ekosistem hukum digital terdepan di Indonesia,” ujar Yusril.

Ia menegaskan, inovasi Hukumonline mampu menjembatani jarak antara publik dan dunia hukum, termasuk melalui pembangunan pusat data hukum digital terbesar di Indonesia—sebuah perjalanan panjang yang dikisahkan dalam buku ini.

Di bawah visi Almarhum Ibrahim Sjarief Assegaf, Hukumonline mulai diperkenalkan ke publik pada 14 Juli 2000. Produk awalnya berupa CD-ROM Kepailitan berisi 300 putusan periode 1998–2000, sebuah terobosan digital pada masanya.

Dua puluh lima tahun kemudian, Pusat Data Hukumonline berkembang menjadi raksasa database hukum yang paling komprehensif di Indonesia, mencakup:

• 76.000+ Peraturan Pusat

• 266.000+ Peraturan Daerah

• 549.000+ Putusan

• 6.000 Preseden

• 5.000 terjemahan peraturan

• 1.500 Peraturan Konsolidasi

Seluruh informasi diperbarui secara berkala dan dapat diakses online oleh publik serta praktisi hukum.

Chief Executive Officer Hukumonline, Arkka Dhiratara, menegaskan komitmen tersebut.

“Melalui keterbukaan informasi hukum, Hukumonline berkontribusi langsung dalam membuka jalan menuju keadilan. Hak publik untuk tahu dan memahami hukum adalah pilar demokrasi yang sehat,” ujarnya.

Ketua Kamar Pembinaan Mahkamah Agung, Syamsul Maarif, menilai Hukumonline sebagai contoh konkret bagaimana teknologi mampu mendisrupsi sekaligus memperkuat praktik hukum.

“Ini adalah cetak biru bagaimana sebuah gagasan dapat mendorong transformasi hukum di Indonesia,” tuturnya.

Menurutnya, masa depan profesi hukum tidak terelakkan akan dibentuk oleh teknologi yang adaptif, cerdas, dan inklusif—nilai yang selama ini diusung Hukumonline.

Diperkuat Inovasi AIlex, AI Generatif Hukum Pertama di Indonesia

Dari sisi digitalisasi, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria menyoroti kemampuan Hukumonline bertahan dan tumbuh di tengah disrupsi teknologi.

Ia menilai kunci keberhasilan perusahaan pers tersebut terletak pada inovasi, keberanian mencoba teknologi baru, dan konsistensi menjaga kualitas informasi.

“Itu yang membuat Hukumonline mampu melahirkan AIlex, AI generatif hukum pertama di Indonesia,” katanya.

Sejak dirilis pada 2024, AIlex telah:

• digunakan lebih dari 3.000 pengguna,

• dipakai di 450 perusahaan,

• menangani 300.000+ pertanyaan,

• dengan rating kepuasan 4,7/5.

Nezar menyebut buku Law Meets Tech sebagai “dapur mesin” yang memperlihatkan bagaimana Hukumonline membangun terobosan-terobosan tersebut.

Peluncuran buku ini merupakan rangkaian dari Legal Clinic Awards 2025, agenda tahunan yang memberi penghargaan kepada para penulis terbaik di rubrik Klinik Hukumonline.

Dalam acara tersebut, CEO Arkka Dhiratara secara simbolis menyerahkan buku kepada Plt. Wakil Jaksa Agung Asep N. Mulyana, para mitra Hukumonline, serta keluarga Almarhum Ibrahim Sjarief Assegaf sebagai penghormatan terhadap pendiri yang telah meletakkan fondasi kuat bagi ekosistem hukum digital Indonesia. (Boy)

Related posts