Suara Karya

Indonesia Dukung Pembentukan Dana Darurat ASEAN untuk Pandemi

JAKARTA (Suara Karya): Indonesia mendukung pembentukan dana darurat ASEAN untuk pandemi. Dana itu bisa membantu negara-negara di dunia yang terdampak pandemi, tak hanya pada kasus covid-19, tetapi juga kejadian pandemi di masa depan.

Hal itu dikemukakan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam pertemuan Menteri Kesehatan se-ASEAN ke-15 atau 15th AHMM, di Bali, Sabtu (14/5/22).

Untuk ASEAN, lanjut Menkes, sebenarnya sudah ada dana darurat khusus untuk covid-19, yaitu ‘ASEAN Covid-19 Response Fund’. Pengelolaannya difasilitasi Sekretariat ASEAN. Pengumpulan dana bersifat sukarela dan terbuka untuk dukungan dari negara mitra.

“Dana tersebut bisa digunakan untuk mendukung kesiapsiagaan dan respon, termasuk mendanai proyek-proyek peningkatan kapasitas negara-negara anggota ASEAN,” tutur Budi Gunadi.

Sejak diadopsi pada akhir 2020, hingga saat ini terkumpul dana ‘pledge’ 30 juta dolar. Dana yang terkumpul 25 juta dolar, dan terpakai 10 juta dolar untuk pengadaan vaksin. Kontribusi Indonesia sebesar 150 ribu dolar.

“Emergency fund yang sudah maju adalah G20, karena sudah ada persetujuan dari negara-negara G20 untuk pembentukan dana darurat ASEAN. Kalau dunia sudah ada ‘emerging fund’, maka ASEAN juga bisa bersinergi dengan mekanisme yang sama dengan covid-19,” katanya.

Namun untuk saat ini, Menkes menambahkan, pihaknya akan menyelesaikan pembentukan Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Menular ASEAN atau ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED).

“Saat ini masih dalam tahap membentuk center-center untuk prevention, detection (surveilans) dan response dulu,” ujarnya.

Setelah itu, lanjut Menkes, baru sidiskusikan kebutuhan pembentukan dana darurat untuk pandemi, ‘beyond covid-19’ di kawasan ASEAN ini,” ucapnya.

Jika persiapan dana darurat sudah beres, Menkes mengusulkan peresmian dilakukan Presiden Jokowi pada saat Keketuaan Indonesia untuk ASEAN pada 2023. “Semoga target pembentukan dana darurat untuk pandemi pada 2023 bisa tercapai,” tuturnya.

Soal emergency fund hasil G20 terakhir di Amerika, Menkes mengaku dirinya bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani siap membantu pelaksanaan ‘emergency fund’ untuk membantu negara-negara yang terkena pandemi, di manapun di seluruh dunia. Ini adalah inisiatif dari presidensi G20 terakhir di Amerika. (Tri Wahyuni)

Related posts