JAKARTA (Suara Karya): Ketua Umum Asosiasi Manajemen Risiko Energi Indonesia (AMREI), Rifky Assamady menunjukkan kepedulian terhadap almamaternya.
Alumni SMA Negeri 8 Jakarta angkatan 1982 itu mendonasikan Rp50 juta untuk pengembangan sarana dan prasarana, khususnya pembangunan sumur resapan dan sumur bor untuk memperlancar pasokan air bersih di lingkungan sekolah yang berlokasi di daerah Bukit Duri, Jakarta Selatan itu.
Donasi disalurkan melalui rekening Komite Sekolah SMAN 8 Jakarta, sebagai bagian dari upaya nyata penerapan prinsip manajemen risiko sejak dini di lingkungan pendidikan.
“Inisiatif ini bertujuan menjaga dan meningkatkan kualitas air tanah di kawasan sekolah, sebagai langkah mitigasi terhadap potensi krisis air bersih di masa depan,” ujar Rifky di sela kegiatan, Jumat (26/12/25).
Dalam perspektif manajemen risiko, lanjut pria yang akrab disapa Mas Roy, upaya itu juga merupakan bentuk pencegahan dan pengurangan risiko lingkungan.
Rifky yang juga menjabat Komisaris SMART-Group menegaskan, pembangunan infrastruktur pendukung konservasi air merupakan langkah strategis untuk mengidentifikasi dan mengendalikan risiko lingkungan sejak awal, sekaligus menjamin keberlanjutan sumber daya air bersih.
“Kolaborasi alumni dan sekolah ini diharapkan menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lain dalam membangun budaya sadar risiko yang berkelanjutan, adaptif, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan,” tuturnya.
Ia juga berkomitmen selama masa kepemimpinannya di AMREI, pihaknya akan terus membantu SMAN 8 Jakarta agar prestasi sekolah tersebut tetap terjaga dan meningkat.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite SMAN 8 Jakarta, Farchad Mahfud menyampaikan, apresiasi atas bantuan yang diberikan Rifky Assamady.
Dana tersebut akan difokuskan untuk mengatasi kendala pasokan air bersih yang selama ini dirasakan warga sekolah.
“Setiap tetes air yang dimanfaatkan guru, pegawai, siswa dan masyarakat di lingkungan sekolah, insya Allah pahalanya akan terus mengalir sebagai amal jariah,” ujarnya.
Farchad yang juga Direktur Bisnis MRT Jakarta menilai bantuan ini sebagai bentuk kolaborasi efektif antara alumni, Komite Sekolah, institusi pendidikan, dan organisasi profesional.
“Semoga sinergi seperti ini terus berlanjut demi kemajuan pendidikan, khususnya di SMAN 8 Jakarta,” ucapnya.
Koordinator Bidang Sarana dan Prasarana Komite Sekolah SMAN 8 Jakarta, Heri Subiyanto menjelaskan, bantuan dari alumni sangat dibutuhkan mengingat keterbatasan sekolah dalam memenuhi seluruh kebutuhan sarpras.
“Saat ini, pasokan air di toilet sekolah masih kurang pada jam-jam tertentu. Siswa dari kelas bagian selatan harus berjalan ke toilet utara atau sebaliknya untuk mencari air,” ungkap Heri.
Dengan donasi Rp50 juta itu, pihak sekolah berencana membangun dua sumur bor di area utara dan selatan sekolah. “Terima kasih kepada Rifky Assamady. Semoga selalu sehat dan sukses dalam karier,” kata Heri, alumni ITB yang putranya kini duduk di kelas XII SMAN 8 Jakarta tersebut. (Tri Wahyuni)
