Suara Karya

Mahasiswa STP Trisakti Bangun Desa Program PHP2D Kemdikbudristek

JAKARTA (Suara Karya): Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti membantu masyarakat Desa Citorek Kidul, Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten dalam pengembangan destinasi wisata ‘Negeri di Atas Awan’.

Upaya itu bagian dari Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) yang diluncurkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Dosen pendamping PHP2D dari STP Trisakti, Fifi Nofiyanti dalam siaran pers, Rabu (27/10/21) menjelaskan, dilibatkannya mahasiswa STP Trisakti dalam PHP2D berawal dari observasi mahasiswa tim Trisakti Entrepreneur Club (TEC) ke wisata negeri di atas awan Gunung Luhur Citorek.

“Dalam pertemuan itu, mahasiswa STP Trisakti bersama masyarakat Desa Citorek Kidul, pengelola dan Pokdarwis Wisata Gunung Luhur berdiskusi seputar rencana pengembangan wisata Negeri di Atas Awan,” ujar Fifi yang juga dosen pembina TEC.

Mereka meminta mahasiswa STP Trisakti untuk dibuatkak pelatihan menyambut wisatawan, pembuatan souvenir khas, bisnis kuliner untuk wisatawan, perbaikan fasilitas yang rusak dan pembuatan inovasi kreatif wisata.

“Gagasan pengembangan destinasi wisata Negeri di Atas Awan disampaikan pada Maret 2020, kemudian dibahas lagi secara detail ada April 2021. Masyarakat desa ingin mahasiswa dan dosen tim TEC terlibat aktif dalam pengembangan wisata Negeri di Atas Awan,” tuturnya.

Proposal rencana pengembangan wisata Neger di Atas Awan itu, lanjut Fifi, kemudian diajukan Tim TEC ke program yang dikembangkan Kemdikbudristek, yaitu PHP2D. “Proposal kami dinyatakan lolos pada Agustus 2021 lalu. Pekerjaan sudah dimulai sejak Agustus dan berakhir pada November mendatang,” tuturnya.

Pekerjaan yang sudah dilakukan bersama masyarakat Citorek, antara lain, perbaikan fasilitas wisata seperti pengecatan pagar, pengecatan gapura, perbaikan akses jalan wisatawan yang terkena longsor, pemasangan tanda jalan hingga pembuatan spot foto.

Kegiatan lainnya berupa pengembangan SDM pariwisata dengan memberi pengetahuan serta pendampingan tentang sadar wisata, mengelola wisata, sapta pesona, pembuatan informasi harga tiket, pendampingan homestay, hingga pelatihan membuat kuliner untuk oleh-oleh khas yang berasal dari beras merah lokal.

Fifi menyebutkan, proyek tersebut melibatkan sekitar 10 mahasiswa dari Program S1 Pariwisata dan Program D4 (sarjana terapan) pengelolaan perhotelan. Tim PHP2D TEC juga mendapat dukungan dari Ketua STP Trisakti, Fetty Asmaniati.

Ke-10 mahasiswa itu adalah Maria, Hanastasia, Nisrina, Ageng, Indira Juhati, Aldeitra, Linda, Gebrin, Tasya, Marthia, Rahma, Boby, Fadia, Azzahra, Rezky, M. Rafi, M Fahreiza, Muthia Ayu dan Juvinka.

Para mahasiswa mengaku senang bisa dilibatkan dalam PHP2D. Karena selain bisa berbagi pengetahuan, mereka mendapat banyak pengalaman yang belum pernah didapat sebelumnya. Misalkan, diskusi dengan Ketua Adat dari Kasepuhan Wewengkon Citorek, Jaro atau Kepala Desa Citorek Kidul dan Citorek Sabrang.

“Lewat program ini, mahasiswa belajar tentang budaya masyarakat Citorek. Mereka juga melakukan presentasi kegiatan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lebak dan mendapat dukungan yang sama dalam melaksanakan kegiatan.

“Lewat program pengabdian masyarakat ini, kami jadi banyak pengalaman dan pengetahuan untuk pengembangan pariwisata di desa. Kami menemukan wisata petik strawberry yang kurang dipromosikan, padahal daerahnya sangat cantik,” katanya.

Pelatihan kuliner diberikan kepada masyarakat menggunakan bahan dasar beras lokal Citorek. Mahasiswa belajar membuat produk lokal menjadi Cinrek, susu beras dan gemoy (cilok basah). (Tri Wahyuni)

Related posts