Suara Karya

MNW Fariha Mariroh Menunjukkan Prestasi di Olimpiade Catur ke 44 India

JAKARTA (Suara Karya) : Menyimak permainan atlet Indonesia selama tampil di Olimpiade Catur ke-44 di Chennai, India hingga hari Minggu (7/8/2022) cukup membanggakan. Apalagi ketika memantau permainan MNW Fariha Mariroh pecatur asal Lumajang.

“Meski hanya berbekal Master Nasional (MN) dan kurang berpengalaman di event internasional, namun pecatur asal Lumajang itu menunjukkan kemampuan dan cukup agresif saat menghadapi lawan untuk meraih point’ kemenangan. Fariha meraih poin empat kali menang dan dua kali kalah,”jelas Manajer tim catur Indonesia Kristianus Liem via email dari India.

Menurutnya, Fariha kalah dua kali dari pemain yang ratingnya di atas 2300 dan bergelar IM, atau tiga tingkat di atas gelarnya. Namun, bila menyaksikan partainya, bisa jantungan karena Fariha bukannya tidak sempat unggul lebih dulu atas lawannya. Setelah bertarung sengit bergantian saling unggul, tercapailah posisi yang mutlak berimbang. Tentu saja hasil remis sudah sesuatu yang hebat buat Fariha yang ratingnya berbeda 496 poin.

Dari dua kekalahannya, terlihat cukup jelas bahwa ia masih memiliki sejumlah kelemahan yang perlu diperbaiki. Kelemahan tersebut adalah lebih mementingkan materi dari pada posisi, ketika bertahan cenderung memilih cara yang pasif, dan Sense of dangers-nya masih belum tumbuh.

“Tapi, menyaksikan cara Fariha memenangkan partai babak keenamnya, saya melihat sudah langsung ada metamorposis dalam permainannya. Ia memilih permainan aktif menyerang ketimbang materi lebih tapi bertahan pasif. Ini suatu gaya bermain yang bagus untuk pecatur muda yang mau berkembang ke level yang lebih tinggi. Kita saksikan partai yang membuat saya merasakan kesenangan yang berbeda dari kesenangan sebelumnya,”ujar Kris.

Yang menarik, Fariha selalu melakukan intropeksi diri , dalam bus yang mengantarkannya pulang ke hotel biasanya dia membuka hp dan memasukkan langkah-langkahnya, mengecek dengan engine untuk mengetahui kesalahan yang dibuatnya.

Selalu mau memperbaiki diri menurut Kris adalah modal utama untuk menjadi seorang champion! Sebagai informasi, Fariha masuk tim Indonesia karena ia menjadi Juara Nasional Kejurnas Catur di Ambon tahun 2019. Saat itu Ketua Umum PB Percasi GM Utut Adianto yang langsung memutuskan, bahwa juara Kejurnas terakhir langsung masuk tim olimpiade Indonesia.

Sebagai sosok yang pernah mencapai status Grandmaster Super, tentu Utut mempunyai penglihatan, visi dan misi tersendiri. Pengalaman tanding internasional Fariha hanya baru dua kali, sekali di Malaysia dan sekali di Thailand. PB Percasi sudah memberi kesempatan Fariha mengikuti Training Camp Tim SEA Games di Bali, Ujicoba ke Piala Gubernur Kalteng di Palangka Raya dan masuk Pelatnas Olimpiade selama dua minggu. Dan Fariha harus berproses di Olimpiade Chennai ini. (Warso)

Related posts