Suara Karya

Peringati HAN 2025, Mendikdasmen: Jauhkan Anak dari Segala Bentuk Kekerasan

JAKARTA (Suara Karya): Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti merayakan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 di lapangan olahraga SD Islam Ruhama, di Cirendeu, Tangerang Selatan, Rabu (23/7/25).

Perayaan yang dihadiri ratusan siswa dari Yayasan Perguruan Islam Ruhama mulai dari jenjang TK, SD, SMP, dan SMK itu berlangsung meriah, namun tetap hikmah.

Acara yang juga bisa disaksikan secara daring melalui kanal Youtube Kemdikdasmen, dimulai dengan melakukan Senam Anak Indonesia Hebat dan Senam Jeda Ceria.

“Setelah olahraga, badan terasa lebih segar ya. Kita tadi ‘mandi’ matahari pagi untuk asupan vitamin D yang baik untuk tubuh,” ucap Abdul Mu’ti dengan penuh semangat yang disambut meriah siswa lewat tepuk tangan.

Acara dilanjutkan dengan dialog dengan anak-anak dari berbagai daerah di Indonesia melalui zoom meeting.

Katanya, semua anak Indonesia adalah anak hebat, tanpa memandang latar belakang suku dan agama. Anak memiliki bakat dan potensinya masing-masing, karena itu penting bagi orangtua dan sekolah untuk mengenali dan mengembangkannya.

“Orangtua sudah seharusnya menyiapkan waktu keluarga saat hari libur tiba, untuk mendengarkan dan bermain bersama anak, bukan malah semakin sibuk dengan gawai atau gadget masing-masing,” ujarnya.

Momentum HAN juga digunakan Mendikdasmen Abdul Mu’ti untuk mengajak masyarakat agar meninggalkan segala bentuk kekerasan, baik fisik, verbal, maupun kultural. Pentingnya sekolah menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi seluruh anak.

“Anak kita harus dijauhkan dari semua bentuk kekerasan,” ujarnya.

Menurut Abdul Mu’ti membebaskan anak dari kekerasan sangat penting. Sebab, hal tersebut bisa membuat anak tumbuh dengan ceria. “Di lingkungan yang aman, anak dapat tumbuh ceria sesuai dengan fitrah mereka sebagai anak-anak,” pungkasnya.

Ditambahkan, anak juga bisa lebih percaya diri dengan lingkungan yang nyaman. Sehingga, anak bisa mengembangkan diri lebih baik. “Anak memiliki keberanian untuk mengeksplorasi, mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,” ucapnya.

Pada kesempatan yang sama, Mendikdasmen Abdul Mu’ti menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), karena berhasil menyelenggarakan Senam Pagi Ceria secara serentak di satuan pendidikan dengan jumlah terbanyak di Indonesia.

“Pencapaian tersebut berkat kerja banyak pihak yang ikut ambil bagian dalam menyukseskan Kegiatan Pagi Ceria sebagai bagian dari peringatan Hari Anak Nasional 2025,” katanya.

Mendikdasmen berharap penerimaan rekor MURI Senam Pagi Ceria tersebut menjadi awal baru untuk menciptakan generasi Indonesia yang hebat menuju Indonesia Emas 2045. (Tri Wahyuni)

Related posts