Suara Karya

Prof Ali Muktiyanto Kini Resmi Pimpin Universitas Terbuka Periode 2025-2030

JAKARTA (Suara Karya): Universitas Terbuka (UT) resmi memasuki era kepemimpinan baru dengan dilantiknya Prof Dr Ali Muktiyanto, SE, MSi sebagai Rektor UT Periode 2025-2030.

Pelantikan diselenggarakan di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (25/8/25), yang dipimpin langsung Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UT, Prof Ainun Naim, PhD, MBA.

Hadir dalam pelantikan tersebut Staf Ahli Menteri Bidang Penguatan Ekosistem Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, Kemdiktisaintek, Muhamad Hasan Chabibie; Ketua Panitia Pemilihan Rektor UT, Prof Dr Paulina Pannen; dan Ketua Senat UT, Prof Dr Hanif Nurcholis.

Hadir pula Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Prof Ojat Darojat.

Prof Ali sebelumnya adalah Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum. Jabatannya sebagai Rektor UT ditetapkan melalui Keputusan MWA UT, setelah proses seleksi yang panjang, dari awal Februari hingga akhir Juli 2025.

Ia menggantikan kepemimpinan sementara Dr Mohamad Yunus, SS, MA, yang memimpin sejak Januari 2025 pasca berakhirnya masa jabatan Prof Ojat Darojat, MBus, yang telah memimpin UT selama 2 periode (2017-2025) hingga dipercaya menjadi Deputi di Kemenko PMK.

Mendiktisaintek Prof Brian Yuliarto dalam sambutan yang dibacakan Muhamad Hasan Chabibie menyampaikan apresiasi kepada Prof Ojat dan Dr Yunus atas kontribusi yang mengantarkan UT meraih prestasi internasional, antara lain penghargaan ‘A Prominent Open University in Southeast Asia 2025’ dan ‘Excellence in Leadership for Digital Transformation of Open University System 2025’.

Dalam pidatonya, Prof Ali menegaskan filosofi hidupnya, yaitu ‘Orang terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain’. “Filosofi itu akan menjadi pijakan dalam kepemimpinan saya,” ungkapnya.

Ia juga mengusung 5 strategi besar dengan 15 program prioritas, antara lain Empowering Entrepreneurship, Improving Education Access and Quality, Impactful Research and Innovation, Global Competitiveness, serta Good Governance and Cultural Transformation.

“Strategi ini akan memperkuat UT sebagai perguruan tinggi digital terbuka terbaik dunia, memperluas akses pendidikan tinggi inklusif, memperkuat riset dan inovasi berdampak, serta mencetak lulusan berdaya saing global,” tegas suami dari Hj Een Sueni, SE, MSi tersebut.

Pria kelahiran Demak tahun 1972 itu mengaku tak menyangka bisa menjadi orang nomor 1 di perguruan tinggi negeri (PTN) berstatus PTNBH tersebut. Semula ia hanya ingin menjadi dosen, sekaligus menekuni karirnya sebagai seorang akuntan.

“Setelah terjun menjadi dosen, saya langsung jatuh cinta. Hingga tak terasa, saya sudah berkarir di UT selama 25 tahun,” ucapnya.

Ketua MWA UT, Prof Ainun Naim, menambahkan, proses pemilihan Rektor UT kali ini berlangsung terbuka, objektif dan inklusif dengan tema ‘Mencari Bintang’.

Ia berharap momentum itu menjadi tonggak UT untuk terus bertransformasi sebagai ‘Kampus Digital, Terbuka dan Berdampak’ bagi Indonesia dan dunia.

Pelantikan ini bukan sekadar pergantian kepemimpinan, tetapi juga simbol tekad UT memperkuat perannya dalam pemerataan pendidikan tinggi berkualitas di seluruh pelosok negeri.

Ditanya soal kelebihan Prof Ali Muktiyanto hingga layak terpilih menjadi rektor UT, Prof Paulina mengatakan, orangnya sangat konsisten.

“Sejak awal ikut pemilihan hingga terpilih, saya melihat Prof Ali itu sangat konsisten dalam berbagai hal. Semoga UT di tangan Prof Ali semakin bagus di masa depan,” ucap Prof Paulina menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts