JAKARTA (Suara Karya): Sinar Primera Group resmi memulai pembangunan Sinar Primera Industrial Narogong (SPIN), kawasan pergudangan modern seluas 27 hektare di Narogong, Bekasi.
Seremoni ‘groundbreaking’ itu menandai dimulainya pembangunan gudang ‘built-to-suit’ bagi sebuah perusahaan multinasional sektor energi yang menjadi tenant pertama SPIN.
“SPIN tak sekadar gudang, tetapi solusi logistik yang modern, fleksibel, dan mendukung pertumbuhan industri,” kata Direktur Sinar Primera Group, Deddy Djaja Ria di Narogong, Bekasi, Jumat (12/9/25).
Kehadiran tenant energi multinasional sebagai mitra pertama, menurut Deddy, membuktikan kepercayaan industri terhadap SPIN
Dijelaskan, SPIN dirancang sebagai kawasan pergudangan multiguna yang menyediakan dry warehouse, cold storage, hingga solusi fleksibel built-to-suit sesuai kebutuhan tenant lintas sektor.
Pada fase pertama, Warehouse 3 (WH3) dengan luas 14.300 m² ditargetkan rampung dan siap disewakan pada kuartal IV/2025.
WH3 dirancang dengan spesifikasi premium, mulai dari tinggi ceiling 12 meter, kapasitas lantai 3,5 ton/m², 24 loading dock serta 4 finger dock.
Gudang ini juga dapat disesuaikan untuk kebutuhan suhu tertentu, baik dry maupun air-cooled storage. Dari sisi keamanan, fasilitas dilengkapi sistem sprinkler otomatis dan proteksi kebakaran berlapis.
Secara lokasi, SPIN menawarkan keunggulan akses karena hanya 10 menit dari Gerbang Tol Narogong yang terkoneksi langsung ke JORR 2 dan Japek II, sehingga ideal untuk perusahaan yang membutuhkan distribusi cepat dan efisiensi tinggi.
Selain gudang, kawasan tersebut juga menyediakan kantor, co-working space, kantin, area parkir luas, serta keamanan 24 jam.
Dalam acara groundbreaking, Sinar Primera juga menggelar penanaman pohon simbolis bersama asosiasi dan pemerintah sebagai wujud komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.
“Kawasan ini nantinya dilengkapi area hijau, water pond, dan sistem pengelolaan ramah lingkungan,” ujarnya.
Hal senada dikemukakan Head of Sinar Primera Group, Kah Jing Hong. Ia percaya kawasan pergudangan harus memberi dampak positif tidak hanya bagi bisnis, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Inisiatif SPIN selaras dengan kebijakan pemerintah dalam membangun National Logistics Ecosystem (NLE) dan Instruksi Presiden No 5/2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional.
Kehadiran SPIN diharapkan dapat menekan biaya logistik sekaligus meningkatkan daya saing industri menuju Visi Indonesia Emas 2045. (Tri Wahyuni)