Suara Karya

Tentang Panji Gumilang dan Al Zaytun, Mantan Ketum MUI Din Syamsuddin Dukung Mahfud MD

JAKARTA (Suara Karya): Penjelasan Menkopolhukam Prof Mahfud MD tentang Panji Gumilang, Pemimpin Ponpes Al-Zaytun, sudah sangat jelas dan tegas.

Hal itu disampaikan mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia yang juga mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yang merespon perkembangan kasus Ponpes Al Zaytun melalui rilisnya kepada Suara Karya di Jakarta, Rabu (12/7/2023) malam.

“Saya mendukung penjelasan tersebut dan desakannya agar kontroversi tentang Panji Gumilang dan Ponpes Al-Zaytun diusut dan diselesaikan tuntas,” ungkap Din Syamsuddin.

Masalah Panji Gumilang dan Al-Zaytun, ucapnya sudah lama ada dan selalu muncul pada waktu tertentu, khususnya pada tahun-tahun politik, tapi tak pernah diselesaikan tuntas.

“Hasilnya, Panji Gumilang selalu lolos jeratan hukum, dan bahkan dengan gagah menantang penentangnya. Muncullah dugaan bahwa ia dilindungi dan dibekengi kekuatan politik besar yg bertujuan mendeskreditkan Islam atau lembaga Islam,” jelas dia, yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI 2015-2020.

Menurut Din, sekarang Panji Gumilang terkena batu. “Kesombongannya menantang umat Islam yg memprotes, bahkan mengadukan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas dan Lembaga MUI ke Kepolisian, akan menjerumuskannya ke dalam penjara.”

“Selain masalah paham dan praktek keagamaan Panji Gumilang yang dianggap menistakan agama Islam, ternyata banyak kasus-kasus lain yang dapat dituduhkan kepadanya dari penyelewengan dana/pemutihan uang, penyelewengan sertifikat tanah, sampai kepada pelecehan seksual, dan lain sebagainya,” bebernya.

Menurut Din, persoalan itu semua sangat jelas, dan dapat dijadikan bukti oleh lembaga penegakan hukum untuk menyeret Panji Gumilang ke meja pengadilan.

“(Saya) setuju jika lembaga Ponpes Al-Zaytun tidak dibubarkan. Seperti ungkapan populer janganlah menangkap tikus lumbung padi dibakar habis,” tandasnya sembari mengucapkan bravo pada Menkopolhukam Mahfud MD.

Kini, kata Din, sebagian besar Umat Islam menunggu apakah ketegasan itu akan bermuara tuntas. “Jika tidak, boleh jadi umat yang akan menuntaskannya” ucap Din. (dra)

Related posts