JAKARTA (Suara Karya): Menyiapkan para mahasiswa penyandang disabilitas (Tuna Netra), Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Yayasan Mitra Netra melaksanakan kegiatan orientasi menghadapi dunia kerja dengan motto “Lebih Siap lebih Baik”.
“Kegiatan orientasi menghadapi dunia kerja mahasiswa tunanetra diikuti Mahasiswa dari UNJ 11 orang, UIN 1 orang, UMJ 3 orang dan UT 2 orang serta tuna netra baru 2 orang, ” tegas Ketua BP3 (Badan Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran) UNJ, Prof. Dr. Johansyah Lubis, M.Pd di Jakarta, Sabtu (26/4/2025).
Johansyah Lubis yang juga Ketua Pengprov Cricket DKI Jakarta mengatakan, kegiatan orientasi seperti ini sangat penting sekali dalam menyiapkan para mahasiswa disabilitas (tuna netra) menghadapi masa depannya. Melalui pembelajaran dalam menghadapi dunia kerja, dapat dijadikan bekal dalam menyongsong masa depan yang cerah.
Menurutnya, BP3 UNJ Sebagai Korpus (koordinator pusat) memiliki layanan disabilitas dan berkomitmen kepada mahasiswa disabilitas bisa melanjutkan kuliah. Dari situ berusaha menyiapkan mahasiswa tuna netra memiliki ketrampilan dalam menghadapi dunia kerja.
Lebih jauh Johansyah Lubis mengatakan, UNJ juga memiliki Redis (relawan disabilitas) yang dikelola mahasiswa UNJ dalam melakukan dan membantu teman – teman mahasiswa yang menyandang disabilitas.
Melalui fasilitas yang dimiliki, UNJ dapat membantu para mahasiswa disabilitas yang melanjutkan kuliah didalamnya. Dengan begitu, para orang tua siswa dapat memberikan kepercayaan pada putra – putrinya yang menyandang tuna netra melanjutkan kuliah di UNJ.
Menurutnya, melalui program atau melaksanakan Kegiatan orientasi menghadapi dunia kerja bagi tuna netra mendapat dukungan dari yayasan Mitra Netra yang hadiri langsung ibu Aria Indrawati.
Selain itu nara sumber yang hadir juga merupakan alumni Bimbingan Konseling) dan Staf PT Prima Medikon Utama, Sri Barwati yang langsung memberikan motivasi dan pengalamannya sebagai penyandang Tuna Netra yang bekerja.
Dengan begitu katanya, bisa membagi pengalaman dan memberikan ilmu – ilmu yang dimiliki dalam menghadapi dunia kerja selama kegiatan orientasi bagi penyandang disabilitas berlangsung. (Warso)

