Suara Karya

UT Media Day 2025, Rektor Ali Muktiyanto Bertekad Jadikan Kampusnya Pilihan Anak Muda

JAKARTA (Suara Karya): Rektor Universitas Terbuka (UT) Prof Dr Ali Muktiyanto bertekad ingin menjadikan UT sebagai kampus masa depan yang dekat dengan generasi muda, adaptif, dan mampu memimpin transformasi pendidikan terbuka di tingkat global.

Tekad itu disampaikan Prof Ali dalam acara UT Media Day 2025 yang digelar secara luring maupun daring dari UT Convention Center, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Jumat (28/11/25).

Kehadiran peserta dari Aceh hingga Papua membuat UT Media Day 2025 menjadi ruang diskusi besar yang tanpa batas, mencerminkan karakter UT sebagai perguruan tinggi paling inklusif di Indonesia.

Prof Ali dalam kesempatan itu didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof Rahmat Budiman; Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, dan Umum, Adrian Sutawijaya; Wakil Rektor Bidang Sistem Informasi dan Kemahasiswaan, Paken Pandiangan; dan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Bisnis, Hendrian.

Dalam paparannya, Prof Ali menekankan pentingnya kolaborasi media untuk menyampaikan visi UT ke masyarakat. Ia mengajak insan pers untuk selaras dengan arah perubahan UT dan mengambil peran sebagai penguat pesan transformasi.

“Kita ingin memberi kejutan dan nuansa baru yang semakin cepat dan terealisasi. Media adalah mitra penting untuk memperkuat misi besar ini,” tegasnya.

Prof Ali akan meneruskan semangat kepemimpinan sebelumnya yang mengusung tiga kata kunci, yaitu better, cheaper, dan faster (menjadi yang terbaik, efisien secara ekonomi, dan tercepat dalam layanan pendidikan tinggi).

Selain tiga kata kunci itu, Prof Ali menambah satu level baru, dimana kehadiran UT yang benar-benar dekat dengan mahasiswa. “Kalau sebelumnya kita ‘menjemput’ mahasiswa. Hari ini kita harus hadir di ruang hati setiap insan Indonesia,” ujarnya.

Ia menceritakan perjalanannya ke luar negeri sebagai Presiden AOU (Asian Open University Association). Menurut Prof Ali, beberapa negara telah melangkah jauh dalam pendidikan terbuka.

“Saat saya bicara soal personalized learning, ternyata mereka sudah lebih dari itu. Mahasiswa bisa belajar kapan saja, dimana saja, dengan cara apa saja, ujian kapan saja dengan gadget mereka. Bahkan ujian dilakukan dalam bahasa yang paling nyaman,” katanya.

Kondiai itu menjadi pemicu UT untuk bergerak lebih cepat dan membawa ‘masa depan ke masa sekarang’, tak sekadar mengejar ketertinggalan.

Dalam visi jangka panjang, Prof Ali menyatakan UT sedang memantaskan diri untuk melayani hingga 2 juta mahasiswa pada 2045. Namun dengan dukungan media dan percepatan transformasi, ia optimistis angka tersebut dapat dicapai lebih cepat.

“Kalau kita punya daya dorong seperti hari ini, saya yakin UT bisa menyumbang 8 persen Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi Indonesia pada 2040,” ujarnya.

Ia menegaskan, UT adalah bukti negara hadir untuk memastikan semua warga negara memperoleh akses pendidikan tinggi tanpa batasan usia, lokasi, maupun situasi ekonomi.

Untuk mencapai lompatan besar tersebut, UT menetapkan tiga fondasi utama yaitu mengukuhkan keunggulan akademik. Dosen didorong mempercepat studi lanjut S3 dan memenuhi standar global. Jabatan fungsional ditargetkan mencapai puncak, yaitu guru besar, dan inovasi dan discovery harus menjadi ‘DNA’ UT.

Kedua, memperkuat Integritas yang meliputi integritas dalam pelayanan, produk akademik, dan tata kelola menjadi pilar utama.

Fondasi ketiga adalah mengukuhkan reputasi global UT. Branding UT harus bekerja lebih kuat, sistematis, dan konsisten. Karena selama puluhan tahun UT memimpin komunitas pendidikan terbuka dunia, dan reputasi ini harus ‘dikapitalisasi dan diglorifikasi’.

Prof. Ali menyoroti masih adanya sebagian masyarakat yang belum memahami kualitas dan model pendidikan UT. Karena itu, penguatan branding menjadi pekerjaan besar yang akan digarap bersama seluruh manajemen UT dan mitra media.

“Harusnya dengan 42 tahun pengalaman, branding UT semakin kokoh. Ini pekerjaan kita bersama,” ungkapnya.

Menutup paparannya, Prof Ali menegaskan, transformasi ini pada akhirnya kembali pada mahasiswa. UT menargetkan menghasilkan lulusan dengan kepemimpinan kuat, adaptif, dan mampu bersaing di tingkat global.

“Leadership tidak bisa digantikan oleh siapapun. Mahasiswa harus kita latih dan kuatkan,” ujarnya.

UT Media Day 2025 menjadi momentum UT mempertegas arah baru sebagai kampus modern berbasis inovasi, integritas, dan reputasi dunia, sekaligus mengajak media menjadi bagian penting dalam perjalanan transformasi tersebut. (Tri Wahyuni)

Related posts