JAKARTA (Suara Karya): Kasus kecelakaan kerja di Indonesia terus menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Data BPJS Ketenagakerjaan mengungkapkan bahwa jumlah kejadian terus meningkat tajam dalam tiga tahun terakhir: dari 297.725 kasus pada 2022 melonjak menjadi 370.747 di tahun 2023, dan menyentuh angka mengejutkan 462.000 kasus sepanjang 2024.
Setiap tahunnya, rata-rata 2.500 pekerja kehilangan nyawa akibat kecelakaan kerja, setara dengan delapan nyawa yang melayang setiap harinya. Kondisi ini menjadi alarm serius bagi dunia industri dan mendorong perlunya pendekatan menyeluruh dalam membangun budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Salah satu upaya untuk mendorong transformasi budaya K3 datang dari World Safety Organization (WSO) Indonesia melalui ajang penghargaan tahunan WSO Indonesia Safety Culture Award (WISCA). Digelar rutin sejak 2020, WISCA tidak sekadar menjadi ajang penghargaan, tetapi juga sarana evaluasi tingkat kematangan budaya K3 di perusahaan-perusahaan.
“WISCA bukan ajang kompetisi, melainkan bentuk apresiasi bagi perusahaan yang menjadikan K3 sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya organisasinya,” ujar Soehatman Ramli, Ketua WSO Indonesia, Jumat (2/5/2025).
Dalam gelaran WISCA 2025, WSO memberikan penghargaan kepada 29 perusahaan yang menunjukkan komitmen tinggi terhadap keselamatan kerja. Terdapat sembilan perusahaan yang meraih kategori Platinum (tingkat Generatif), 19 perusahaan meraih Gold (tingkat Proaktif), dan satu perusahaan masuk dalam kategori Silver (tingkat Kalkulatif). Dibandingkan tahun sebelumnya, jumlah perusahaan dengan budaya Generatif mengalami peningkatan, mencerminkan kemajuan signifikan dalam penerapan K3.
“Semakin matang budaya K3, semakin kecil risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Itu yang kami dorong,” tambah Soehatman.
Selain perusahaan, WSO Indonesia juga memberikan penghargaan kepada individu dan institusi yang dinilai berkontribusi besar terhadap kemajuan K3 di tanah air. Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli, yang dikenal sebagai pakar ergonomi dari ITB, menerima penghargaan WSO Concerned Citizen atas dedikasinya dalam mengembangkan kebijakan dan budaya K3 nasional.
Penghargaan serupa juga diberikan kepada Dr. Mirza Mahendra atas perannya dalam keselamatan sektor migas, serta tujuh CEO dari berbagai sektor industri yang dianggap memiliki kepemimpinan kuat dalam implementasi K3.
Kategori lain seperti profesional, organisasi pekerja, institusi pendidikan, hingga sektor transportasi juga turut mendapat apresiasi. Termasuk di antaranya PT Kilang Pertamina Internasional II Dumai dan PT Kerry Ingredients Indonesia sebagai perusahaan berbudaya K3 unggul, serta PT Phitagoras Training & Consulting yang menerima penghargaan untuk kontribusinya di bidang edukasi keselamatan kerja.
Lewat WISCA, WSO Indonesia berharap budaya K3 terus tertanam kuat di dunia industri nasional—sehingga keselamatan pekerja tak lagi menjadi angka statistik, melainkan prioritas nyata di setiap lini usaha. (Boy)