Suara Karya

248 Mahasiswa STP Trisakti Belajar Bisnis Perhotelan dari Grand Dafam

JAKARTA (Suara Karya): Sebanyak 248 mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Trisakti belajar tentang bisnis perhotelan dari Grand Dafam Hotel. Kegiatan tahunan bagi mahasiswa baru itu diharapkan membuka wawasan tentang karir atau profesi di masa depan.

“Kegiatan kali ini untuk mahasiswa jurusan pengelolaan perhotelan angkatan 2020 yang tertunda, karena ada kebijakan pemerintah terkait pembatasan gerak orang selama pandemi. Untuk angkatan 2021 digelar Desember,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Perhotelan, STP Trisakti, Agus Riyadi usai pembukaan acara, Sabtu (13/11/21).

Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Ketua I STP Trisakti, Djoni Wibowo.

Dalam sambutannya, Djoni meminta kepada mahasiswa untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait operasional hotel. Mahasiswa juga diminta untuk disiplin dalam belajar agar mudah meraih kesuksesan.

Kegiatan luring yang pertama kalinya digelar STP Trisakti tersebut mengedepankan protokol kesehatan yang ketat. Mahasiswa juga diminta bermasker selama beraktivitas.

Agus Riyadi menjelaskan, belajar tentang bisnis perhotelan bagi mahasiswa baru menjadi agar mereka paham pekerjaan yang akan digelutinya di masa depan. Bisnis perhotelan memiliki banyak pekerjaan, tak hanya menjadi di front office dan housekeeping.

“Orang tahunya kalo kerja di hotel, sebagai jasa pelayanan masih dianggap sebelah mata. Padahal banyak pekerjaan lain di hotel, terutama jaringan hotel bintang lima. Jadi peluang kerja di bisnis perhotelan itu sangat luas,” katanya.

Setelah masuk semester 5, lanjut Agus, mahasiswa mendapat kesempatan praktik kerja lapangan di hotel mitra STP Trisakti selama 6 bulan. Mereka akan belajar keahlian yang akan menjadi karirnya setelah lulus.

“Keistimewaan dari kampus STP Trisakti adalah kemitraan dengan jaringan hotel berbintang 5 yang akan menjadi tempat untuk praktik kerja lapangan. Mahasiswa tak perlu bingung,” ujarnya.

Disinggung soal biaya untuk kegiatan yang berlangsung selama 2 hari itu, Agus mengatakan, mahasiswa tidak dipungut biaya lagi. Kegiatan itu sudah masuk dalam biaya kuliah yang dibayarkan mahasiswa.

“Jadi uang kuliah tersebut benar-benar dikembalikan ke mahasiswa dalam bentuk kuliah berkualitas dan kegiatan-kegiatan semacam ini yang berguna untuk meningkatkan wawasan mahasiswa,” katanya.

Meski industri pariwisata dan perhotelan sedang terpuruk akibat pandemi, Agus mengungkapkan, peminat program studi pengelolaan perhotelan tetap tinggi. Tahun ini, bahkan ada kenaikan hingga 21 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Ini menandakan orang percaya industri perhotelan akan bangkit kembali selepas pandemi,” ujarnya.

Salah seorang mahasiswa yang mengaku senang akan kegiatan pengenalan bisnis perhotelan di Grand Dafam Hotel adalah Owen Xaverius. Lulusan SMA Santo Petrus Pontiana itu tertarik kuliah di STP Trisakti karena memiliki kualitas dan beragam kegiatan untuk menunjang pembelajarannya.

“Ada 10 lulusan SMA Petrus Pontianak yang melanjutkan kuliah di STP Trisakti, dengan program studi yang berbeda-beda. Kegiatan ini menjadi seru, karena untuk pertama kalinya kami tatap muka setelah lebih dari setahun kuliah online,” katanya.

Ia mengaku tertarik belajar tentang kitchen dan F&B (Food and Beverages). Karena ini kafe atau restoran di daerah asalnya di Pontianak. “Saya juga pengen belajar seputar servis dan hal-hal yang terkait dengan kitchen,” katanya.

Pernyataan senada dikemukakan Ferdy Kuswandi, yang juga lulusan SMA Santo Petrus. Ia juga tertarik belajar di STP karena ingin meneruskan bisnis makanan milik keluarganya di Pontianak.

“Tapi saya juga tertarik dengan profesi bartender dan bisnis pastry. Semoga impian saya bisa terkabul,” ucap Ferdy menandaskan. (Tri Wahyuni)

Related posts