JAKARTA (Suara Karya): Di tengah upaya melakukan transformasi bisnis inti, Perumda Dharma Jaya membidik target menjadi sentra protein hewani di Jakarta. Dengan kata lain, Perumda Dharma Jaya tidak hanya melayani masyarakat Jakarta dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani, tetapi juga bisa menjadi “pusat informasi isu strategis daging” yang dapat memantau pergerakan harga, kebutuhan dan pasokan daging baik di Jakarta maupun nasional.
Direktur Utama Perumda Dharma Jaya Raditya Endra Budiman saat ini, ada sekitar lebih dari 10 perusahaan pelaku industri perdagingan atau para penggiat bisnis protein hewani (daging sapi, ayam dan ikan) yang sudah bermarkas di Perumda Dharma Jaya.
“Karena mereka ambil dan menitipkan barang di sini. Transaksi jual belinya juga disini,” kata Raditya Endra Budiman.
Melihat animo perusahaan atau penggiat bisnis protein hewani yang cukup besar, Raditya memproyeksikan jumlah perusahaan yang bergabung dengan Perumda Dharma Jaya akan bertambah. Melihat hal itu, Perumda Dharma Jaya akan merenovasi gedung kantor pusat di Jalan Penggilingan Raya. Sehingga dapat menampung lebih banyak perusahaan atau penggiat bisnis protein untuk berkantor dan memasarkan produk mereka.
“Kita melihat adanya permintaan perusahaan yang ingin masuk ke Perumda Dharma Jaya. Permintaan belum bisa kita penuhi, karena tempatnya terbatas dan kapasitasnya sudah penuh,” ujar Raditya.
Kedepan, kata Raditya, gedung kantor pusat akan direnovasi menjadi sembilan lantai. Empat lantai diantaranya akan disewakan kepada eksternal. Renovasi kantor pusat, menurut Raditya, dilakukan karena Perumda Dharma Jaya ingin bertransformasi menjadi sentra protein hewani di Jakarta. Semua kebutuhan protein hewani dapat ditemukan di Perumda Dharma Jaya.
Begitu juga dengan pergerakan harga pangan hewani juga dapat terpusat melalui kantor pusat Perumda Dharma Jaya sehingga lebih mudah dalam pengambilan kebijakan/keputusan.
“Kita ingin semua isu strategis tentang protein hewani itu bersumber di sini. Mimpinya, perusahaan ini bisa seperti bursa atau pasar daging. Jadi kita bisa monitor bagaimana pergerakan harga daging di Jakarta dan nasional, bagaimana kebutuhannya dan pasokannya. Nantinya bisa jadi pusat para pelaku industri pangan hewani bermarkas di Perumda Dharma Jaya,” tegas Raditya.
Langkah pertama yang dilakukan, lanjut Raditya, merenovasi gudang cold storage yang berada di belakang kantor pusat. Saat ini, cold storage memiliki kapasitas 850 ton yang setengahnya disewakan ke eksternal. Selama renovasi, pihak eksternal ini akan direlokasi, kemudian setelah rampung, mereka bisa menggunakan kembali di lokasi yang lebih baik dengan kapasitas yang lebih luas.
Cold storage ini akan difungsikan sebagai pasar daging. Fasilitas cold storage akan diperbaiki dan ditambah kapasitasnya, yaitu akan ada sekitar 24 reefer kontainer dengan kapasitas masing-masing 40 ton yang dilengkapi sekitar 13 kios untuk disewakan kepada eksternal yang memiliki barang dagangan di kontainer tersebut.
Renovasi cold storage yang berfungsi sebagai pasar daging seluas 2.000 meter persegi, Raditya menerangkan, akan dimulai pembangunannya pada Kuartal 4 tahun 2023 dan ditargetkan selesai dalam waktu tiga bulan, yaitu Januari 2024. Proses pembangunan saat ini sudah dalam tahap perencanaan.
“Proyeksi sampai 2026, kami ingin memiliki cold storage berkapasitas 25.000 ton. Cold storage kita sekarang baru 850 ton yang akan diperbaiki menjadi berkapasitas 1.000 ton. Kemudian akan dibangun yang baru kapasitas 2.000 ton lagi. Lanjut dibangun dengan kapasitas 5.000 ton di tanah yang masih kosong. Jadi bertahap. Tahun ini ditargetkan 3.000 ton,” terang Raditya.
Ditegaskan Raditya, penambahan kapasitas cold storage dan penyediaan kantor untuk stakeholders atau pihak eksternal merupakan strategi untuk menjadikan Perumda Dharma Jaya sebagai sentra protein hewani di Jakarta. Diharapkan strategi ini, bisa mendorong maju bisnis komersial Perumda Dharma Jaya sekaligus menciptakan lapangan kerja yang baru.
Namun tetap tidak melupakan tugas utama Perumda Dharma Jaya sebagai BUMD DKI yaitu melayani masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pangan hewani. (Boy)


