JAKARTA (Suara Karya): Meriahkan Hari Kartini, BINUS Shecodes Society bersama Indonesia AI Society (IAIS) menggelar kegiatan bertajuk ‘Celebrating Women in the AI Era’,
di lobi Kampus JWC BINUS @Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/25).
Kegiatan yang menyoroti peran perempuan dalam membentuk masa depan kecerdasan buatan (AI) itu mencakup diskusi panel, sesi lokakarya yang dipandu para ahli, membangun jejaring, dan pameran inovasi proyek-proyek AI.
Inisiator kegiatan, yang juga Ketua Shecodes Society Dr. Nunung Nurul Qomariyah menjelaskan, kegiatan tersebut membekali perempuan dan generasi muda dengan keterampilan, kepercayaan diri, dan koneksi untuk menyambut era AI.
“Hal itu sejalan dengan semangat RA Kartini sebagai pelopor pendidikan dan pemberdayaan perempuan di Indonesia,” ujarnya.
Ditambahkan, Hari Kartini selalu menjadi simbol kemajuan dan peluang bagi perempuan Indonesia. “Di era AI ini, kita ingin melanjutkan warisan Kartini dengan membuka akses terhadap perempuan dengan keterampilan dan komunitas yang mampu membentuk masa depan,” ucap Nunung.
Menurutnya, AI saat ini bukan lagi sekadar trend. Teknologi itu telah menjadi alat sekaligus keterampilan esensial yang mengubah kehidupan sehari-hari, termasuk kaum perempuan.
“Seiring luasnya kemajuan di berbagai sektor, keterlibatan perempuan menjadi sangat penting. Tak hanya memperkaya pendekatan dalam menyelesaikan masalah, tetapi juga menginspirasi generasi selanjutnya untuk berkembang di era digital,” kata Nunung.
Sejak 2024, BINUS Shecodes Society aktif memberdayakan individu, khususnya perempuan lewat program pendampingan untuk membangun kemampuan teknis dan soft skills agar dapat bersaing di industri teknologi.
Kegiatan dan lokakarya yang diadakan mencakup berbagai topik, mulai dari visualisasi data dan layanan cloud hingga kepemimpinan dan public speaking.
Berkolaborasi dengan Indonesia AI Society, Shecodes Society ingin menghubungkan semangat Hari Kartini dengan percakapan teknologi yang visioner.
Dengan memadukan tradisi dan inovasi, acara tersebut diharapkan dapat menjadi wadah pengenalan AI yang inklusif dan merayakan keberagaman.
Dalam acara dialog inklusif dan lokakarya Langsung yang menghadirkan para ahli diawali dengan sambutan dari Ketua Indonesia AI Society, Dr Ir Lukas, MAI, CISA, IPM dan Country Director British Council Indonesia, Summer Xia.
Acara dilanjutkan dengan pidato kunci dari Direktur Kelembagaan, Ditjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Prof Dr Mukhamad Najib.
Dalam diskusi panel bertema ‘Breaking Barriers in Tech: A Gender-Inclusive Perspective’ tampil sebagai pembicara yaitu Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Nezar Patria, Wakil Menteri Komunikasi; Director of Government Affairs Microsoft Indonesia, Widya Lisyowulan; Plt Direktur Pengembangan Talenta, Kemdiktisaintek, Dr Karlisa Priandana; dan Ketua Eksekutif Konservasi Indonesia dan Penasihat Khusus Menko Bidang Pangan, Meizani Irmadhiany.
Pada sesi sore, peserta mengikuti lokakarya interaktif dari sejumlah perusahaan teknologi ternama seperti FX Media (Singapura), Google Indonesia, dan DANA Indonesia. Acara ditutup dengan pameran terbuka untuk umum.
perwakilan dari Indonesia AI Society, Indrajani menambahkan,
pemberdayaan, pembelajaran, dan perluasan jaringan acara ini dirancang khusus bagi para profesional perempuan, mahasiswa, wirausaha, peneliti, serta siapa pun dari berbagai identitas gender yang memiliki ketertarikan pada AI dan inovasi digital.
Selain memperoleh keterampilan teknis dan kepemimpinan, peserta juga memiliki kesempatan berharga untuk membangun koneksi dengan pembuat kebijakan, ahli industri, dan para penggerak perubahan.
“Kami percaya, inovasi tumbuh subur ketika semua suara didengar. Dengan menghadirkan ruang-ruang inklusif seperti ini, kita membangun ekosistem teknologi yang lebih kuat untuk semua,” kata Indrajani menandaskan. (Tri Wahyuni)