Suara Karya

Tingkatkan Cakupan Imunisasi Anak, UI Luncurkan Studi UNDERVAC-ID

JAKARTA (Suara Karya): Indonesian Medical Education and Research Institute-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (IMERI-FKUI) didukung Alliance Health Policy and System Research/WHO meluncurkan studi multisenter UNDERVAC-ID.

Penelitian itu bertujuan mengidentifikasi penyebab rendahnya cakupan imunisasi anak di Indonesia, khususnya di Aceh, Banten, dan Maluku.

Studi bertajuk ‘Understanding Determinants of and Reaching Under-Vaccinated and Zero-Dose Children in Indonesia’ itu akan meneliti faktor sosial, budaya, dan perilaku yang memengaruhi orang tua dalam memberi imunisasi pada anak.

“Diperlukan kolaborasi lintas sektor agar cakupan imunisasi anak di Indonesia dapat meningkat,” kata Dekan FKUI, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, Rabu (26/8/25).

Perjanjian Kerja Sama (PKS) sekaligus simbol dimulainya penelitian dilakukan pada 4 Agustus 2025 lalu. Acara dihadiri jajaran pimpinan dan tim peneliti dari FK UI, FK Universitas Syiah Kuala (Aceh), Politeknik Kesehatan Kemenkes Banten, serta Politeknik Kesehatan Kemenkes Maluku.

Peneliti utama, dr Ahmad Fuady, MSc, PhD menekankan pentingnya studi itu sebagai dasar kebijakan berbasis data. “Kami melibatkan dinas kesehatan, puskesmas, dan institusi pendidikan lokal agar hasil riset sesuai dengan kebutuhan lapangan,” tuturnya.

Ia berharap sinergi lintas institusi dapat menjadi model kolaboratif yang efektif dan memberi dampak nyata dalam meningkatkan cakupan imunisasi anak di Indonesia.

Ditambahkan, UNDERVAC-ID menggunakan pendekatan mix methods melalui survei kuantitatif, wawancara kualitatif, serta lokakarya partisipatif.

Studi yang diinisiasi oleh klaster Primary Health Care Research and Innovation Center (PHCRIC) IMERI-FKUI akan menjadi model kolaborasi akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam penguatan layanan kesehatan primer.

Dengan hasil penelitian yang lebih kontekstual, UNDERVAC-ID diharapkan memberi rekomendasi kebijakan yang efektif untuk memperluas cakupan imunisasi nasional dan melindungi anak-anak Indonesia dari risiko penyakit berbahaya. (Tri Wahyuni)

Related posts