JAKARTA (Suara Karya): Calon gubernur Lampung Arinal Djunaidi membantah pihaknya melakukan politik uang (money politics) untuk memenangi pilkada Lampung bersama pasangannya calon wakil gubernur Lampung Chusnunia (Nunik). Arinal mengimbau bila ada dugaan penyimpangan dalam pilkada Lampung sebaiknya disalurkan melalui lembaga yang berwenang seperti Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
“Kami tidak pernah melakukan pratik tercela seperti itu. Kami mengimbau semua pihak untuk tidak melemparkan tuduhan dan tudingan yang tidak berdasar. Kalau memang punya data dan fakta, silakan adukan saja ke lembaga yang berwenang seperti Bawaslu,” ujar Arinal Djunaidi kepada wartawan usai melakukan acara halalbihalal, di kediamannya, di Bandarlampung, Minggu (1/7).
Hadir dalam acara itu, Chusnunia bersama sejumlah tokoh partai pengusung yakni Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Amanat Nasional. Acara itu diikuti juga tokoh masyarakat Lampung dan para petani di Lampung.
Sebelumnya, sejumlah pihak seperti PDI Perjuangan menuduh telah terjadi praktik politik uang yang massif dan terstruktur dalam pilkada gubernur Lampung. PDIP jua menuduh ada korporasi besar yang mempengaruhi hasil pilkada Lampung.
Arinal mengimbau agar semua pihak menerima hasil pilkada gubernur dan wakil gubernur Lampung dan tidak melemparkan fitnah atau tuduhan tidak berdasar. “Saya mengimbau agar dalam pilkada ini, kita harus siap menang dan siap kalah. Kalau ada kecurangan, silakan laporkan ke Bawaslu atau KPU,” tambahnya.
Arinal menegaskan, kemenangannya bersama Chusnunia (Nunik) dalam pilkada gubernur dan wagub Lampung adalah kemenangan bersama. “Yang menang adalah rakyat Lampung,” kata Arinal.
Ia juga percaya rakyat di Lampung tidak terprovokasi dan terpancing untuk bersikap emosional menanggapi tudingan dan tuduhan yang berbau fitnah. Arinal mengingatkan, kemenangan yang diperolehnya dalam pilkada gubernur dan wagub Lampung juga didukung oleh “mesin” partai yang mengusungnya serta kalangan petani yang percaya program dan janji kampanye bisa mensejahterakan petani di Lampung.
“Saya malah curiga yang membuat isu politik uang itu justru yang melakukan praktik politik uang,” katanya.
Menurutnya, langkah lawan-lawan politik yang hingga kini masih mempersoalkan kemenangannya, bahkan melontarkan berbagai hujatan, menunjukkan mereka tidak menghargai pilihan rakyat.
Pembentukan posko pengaduan kecurangan pilkada dinilainya juga tidak akan menyelesaikan masalah karena sudah ada lembaga resmi yang menangani persoalan tersebut.
Arinal menegaskan tidak akan terprovokasi oleh aktivitas lawan-lawan politik. Bahkan, ia mengajak elite dan warga Lampung yang saat pilkada mendukung pasangan lain untuk bersama-sama membangun Lampung. (Victor AS)