JAKARTA (Suara Karya): Beasiswa TELADAN yang diinisiasi Tanoto Foundation tahun ini melahirkan 160 lulusan atau biasa disebut Tanoto Scholars, yang diharapkan menjadi pemimpin masa depan Indonesia yang handal.
Seperti dijelaskan Tanoto Foundation Indonesia Country Head, Inge Kusuma, TELADAN yang lahir pada 2019 itu memberi beragam pelatihan kepada para penerimanya, mulai dari pengembangan kepemimpinan terstruktur, pelatihan soft skill, hingga dukungan untuk membangun jejaring profesional.
“Sejak program beasiswa Tanoto Foundation diluncurkan pada 2006 hingga bertransformasi menjadi TELADAN pada 2018, secara keseluruhan telah meluluskan 16 angkatan,” kata Inge dalam acara wisuda dan temu alumni TELADAN, di Jakarta, Jumat (1/12/23).
Ditambahkan, Program TELADAN dibuat untuk membantu pemerintah dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul, berkualitas dan berkarakter yang menjadi dasar untuk mencapai Indonesia Emas pada 2045.
“Momentum bersejarah itu memang masih sekitar seperempat abad lagi. Namun, persiapan harus dilakukan jauh-jauh hari. Karena anak muda ini pada 2045 berada pada puncak kariernya,” ucapnya.
Inge mengingatkan kembali para lulusan agar kehidupannya memberi dampak kepada masyarakat. “Kami terus dorong para Tanoto Scholars untuk ‘paying it forward!’ dengan berkontribusi di masyarakat dan komunitas di tempat tinggal maupun tempat bekerja,” ujarnya.
Lewat program TELADAN, lanjut Inge, Tanoto Foundation mendorong penguatan kepemimpinan dengan fokus pada empati, kerja sama, jiwa muda, networking dan determinasi.
“Semoga para lulusan dan alumni bisa bersaing sebagai pemimpin masa depan dengan bekal dari program kepemimpinan TELADAN,” tuturnya.
Program TELADAN juga memberi apresiasi kepada para alumni penerima beasiswa Tanoto Foundation yang telah berkontribusi di beberapa bidang utama seperti pendidikan, sosial, politik, kebudayaan, kesehatan, dan teknologi.
“Mereka juga memberi pengaruh atau menginspirasi kaum muda Indonesia untuk menjadi pribadi yang peduli kepada bangsa dan negara,” katanya.
Para alumni penerima apresiasi, yaitu Agung Baskoro (Executive Director Trias Politika Strategis) untuk kategori politik, pendidikan dan sosial; dr Anita Suryani, SpKO (Sport Medicine Specialist Doctor – EMC Sentul Hospital) untuk kategori kesehatan; dan Bene Dionysius Rajagukguk (Actor, Writer and Stand Up Comedian) untuk kategori budaya dan kreatif.
Selain itu ada Prof Dr agr Ir Muhammad Cahyadi (Professor of Animal Science Biotechnology) untuk kategori inovasi; dan Meidyatama Suryodiningrat (Ambassador Extraordinary and Plenipotentiary of the Republic of Indonesia to Romania accredited to the Republic of Moldova) untuk kategori pelayanan publik.
Tahun ini Tanoto Foundation memilih satu Valedictorian, yaitu Verianti Liana. “Mari berprestasi untuk membuktikan bahwa gender tidak menjadi penghambat untuk sukses. Penghargaan ini untuk Ibu saya dan semua perempuan dan minoritas yang terdiskriminasi,” kata lulusan Universitas Brawijaya yang bercita-cita menjadi peneliti dari kampus luar negeri.
Sebelum kegiatan wisuda, para Tanoto Scholars dan Alumni melakukan aksi pelestarian lingkungan dengan menanam 400 bibit pohon dan membangun toilet di area Sungai Deli, Kecamatan Medan Maimun.
Tanoto Foundation sejak 2006 hingga saat ini telah memberi beasiswa kepada lebih dari 8.167 mahasiswa. Saat ini Tanoto Foundation bekerja sama dengan 10 kampus mitra dalam menjalankan program kepemimpinan dan beasiswa TELADAN.
Ke-10 kampus tersebut adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Hasanudin, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor, Universitas Brawijaya, Universitas Sumatera Utara, Universitas Riau, dan Universitas Mulawarman. (Tri Wahyuni)