JAKARTA (Suara Karya): Upaya memperkuat posisi Jakarta sebagai pusat ekonomi nasional kembali ditegaskan lewat rangkaian Pekan QRIS Nasional (PQN) dan Nyala Festival 2025. Kegiatan ini digelar Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan DKI Jakarta di tengah tren pertumbuhan ekonomi ibu kota yang mencapai 5,18% (yoy) pada triwulan II-2025, lebih tinggi dibandingkan capaian nasional 5,12%.
Peningkatan daya saing digital menjadi faktor penting. Skor Digital Competitiveness Index (DCI) Jakarta 2025 tercatat 78,4, tertinggi di Indonesia. Angka ini mencerminkan semakin kuatnya adopsi teknologi dalam mendukung aktivitas ekonomi, mulai dari UMKM hingga sektor jasa keuangan.
Deputi Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Yosamartha, mengatakan penggunaan QRIS masih perlu diperluas. “Saat ini akseptasi QRIS masih terkonsentrasi di beberapa wilayah. Perlu upaya lebih lanjut agar digitalisasi pembayaran bisa lebih merata dan inklusif,” ujarnya baru baru ini.
Dikatakannya, PQN menghadirkan pameran UMKM binaan BI dan Pemprov DKI, festival kuliner tradisional, hingga lomba digitalisasi pasar. Sementara itu, Nyala Festival 2025 yang berkolaborasi dengan OCBC pada 12–14 September mengusung tema “Win This Economy by Being FUNanciallyFit”.
Yosa mengungkapkan, agenda festival mencakup talkshow ekonomi digital, workshop literasi keuangan, serta pameran UMKM unggulan. Gelaran ini mendapat respons positif dari pelaku usaha, lembaga keuangan, dan masyarakat. BI menilai kegiatan semacam ini mampu memberikan multiplier effect bagi literasi digital, sekaligus memperluas basis pengguna QRIS yang kini menjadi salah satu instrumen utama transaksi ritel nasional.
Ke depan, BI berkomitmen memperluas digitalisasi sistem pembayaran, meningkatkan perlindungan konsumen, serta memperbanyak merchant baru. Langkah ini selaras dengan program FORWRD (Fostering Innovation, Empowering a World-Class Digital) Jakarta yang mendukung visi ibu kota menjadi kota global dengan ekosistem digital yang kompetitif. (Boy)