JAKARTA (Suara Karya): Tiga mahasiswa Kalbis Institute lolos Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) skema pendanaan bersama (co-funding) ke tiga negara.
Ketiga mahasiswa itu adalah Ayralfath Adryanadi, mahasiswa Ilmu Komunikasi Kalbis Institute angkatan 2020 yang akan belajar di Universitas Sains Malaysia.
Selanjutnya ada Steven Amadon Putera Widi, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2020 ke University of Chicago, Amerika Serikat; serta Nico Putra Ramadhan, mahasiswa Ilmu Manajemen angkatan 2020 ke University of Western Australia.
Head of Admission and Brand Communication Kalbis Institute, Raymond Christantyo, di Jakarta, Kamis (20/7/23) menjelaskan, seleksi dalam Program IISMA Co-Funding juga terbilang ketat. Karena ada syarat akademik yang harus dipenuhi mahasiswa, selain kontribusi pendanaan.
“Karena itu, terpilihnya tiga mahasiswa Kalbis Institute dalam Program IISMA Co-Funding ini juga prestasi. Mereka lolosan dari ribuan mahasiswa yang ikuti skema terbaru itu,” katanya.
Raymond menceritakan upaya yang dilakukan Ayralfath Adryanadi sebelum ikut seleksi, seperti membuat essay, dan sejumlah syarat administrasi lainnya.
“Keberhasilan itu berkat semangat Ayralfath dalam memenuhi syarat yang dibutuhkan, selain doa dan dukungan orang terdekat,” tutur Raymond.
Sedangkan dukungan Kalbis Institute kepada mahasiswa, lanjut Raymond, mahasiswa diberi beragam pembelajaran untuk meningkatkan skill, wawasan, ilmu, kepercayaan diri, mentalitas dan pengembangan pribadinya.
“Hal itu sangat penting dimiliki mahasiswa, agar waktu belajar di kampus pilihan selama 6 bulan akan memberi pengalaman yang mengesankan,” kata Raymond.
Program IISMA Co-Funding yang telah digelar dalam dua tahun terakhir ini memberi banyak sekali manfaat dan hal positif untuk mahasiswa. Misalkan, mengasah kompetensi, hidup sendiri di luar negeri, dan belajar budaya di kampus baru.
“Pengalaman internasional itu nantinya bisa menjadi bekal bagi mahasiswa saat memasuki dunia kerja. Karena selain nilai akademik yang baik, softskill juga harus baik,” ucap Raymond menandaskan. (Tri Wahyuni)

