Suara Karya

Pengamat Perikanan Apresiasi Kerja Sama KKP-Norwegia 

JAKARTA (Suara Karya): Pengamat sektor perikanan dan Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan, Abdul Halim mengapresiasi kerja sama yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan lembaga riset asal Norwegia.

“Inisiatif kolaborasi dengan IMR (lembaga riset Norwegia) adalah baik,” kata Abdul Halim di Jakarta, Jumat (22/6).

Menurut Abdul Halim, kerja sama dengan pihak asing perlu diapresiasi sepanjang terukur keluaran yang diharapkan dan sungguh-sungguh memberikan manfaat kepada rakyat, khususnya pemangku kepentingan di sektor perikanan nasional.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti mengajak Institute of Marine Research (IMR) dari Norwegia untuk mengembangkan Puslitbang Kelautan dan Perikanan milik KKP di Bali.

“Kami ingin mengajak IMR bekerja sama dalam mengembangkan puslitbang di Bali. IMR nanti dapat mempromosikan ‘best practices’-nya untuk pengelolaan perikanan berkelanjutan di Samudra Hindia dan Pasifik,” ujar Menteri Susi.

IMR merupakan lembaga riset yang digunakan oleh Kementerian Perikanan Norwegia untuk mengumpulkan data perikanan Norwegia, termasuk kajian stok ikan dan kondisi ekosistem laut.

Dalam melaksanakan tugas penelitiannya, IMR memiliki tujuh kapal penelitian yang setiap tahunnya berlayar selama 2.000 hari untuk mengumpulkan data-data terkait ekosistem laut yang diperlukan dalam pengembangan sektor perikanan Norwegia.

Pada periode 2009-2012, KKP-IMR telah menjalin kerja sama dalam lingkup manajemen perikanan, termasuk kajian stok ikan, pengembangan budi daya yang fokus pada aspek-aspek operasional, perencanaan, dan kesehatan ikan serta di bidang pendidikan.

Sebelumnya, Menteri KKP mengatakan, dunia internasional harus mempertegas komitmen globalnya untuk bersatu dalam rangka memberantas aktivitas penangkapan ikan secara ilegal di berbagai lautan.

“Dunia harus bersatu memerangi penangkapan ikan secara ilegal yang marak di dunia, yang wilayah operasinya melintasi batas antar negara,” kata Susi ketika menjadi pembicara dalam peringatan Hari Internasional Perlawanan terhadap Penangkapan Ikan secara Ilegal yang diselenggarakan setiap tanggal 5 Juni di kantor FAO, Roma, Italia.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Susi mengimbau dunia internasional untuk dapat mempertegas komitmen dalam upaya pemberantasan IUU Fishing, seperti yang sudah dilakukan Indonesia. (Kikin)

Related posts