JAKARTA (Suara Karya) : Ketua Pengcab IPSI Jakarta Timur, Porseda Risman K memberikan acungan jempol atlet Jakarta Timur Sumbang 3 medali perak dan 1 perunggu bagi Kontingen DKI Jakarta di Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Piala Kasad Ke-1 2023 di Bandung, 26-28 Mei 2023.
“Ketiga pesilat yang tergabung dalam Pelatda DKI Jakarta yang meraih medali perak di Kasad Cup adalah . Mutia, Kistian dan Ncep. Sedang medali perunggu adalah Maulana, ” tegas Porseda Risman K di Jakarta, kemarin.
Dengan sumbangan 3 medali perak dan 1 perunggu dari pesilat Jakarta Timur, kontingen DKI Jakarta mengumpulkan 7 medali emas, 7 perak dan 4 perunggu dan tampil sebagai juara umum.
Risman melanjutkan, kejuaraan silat Kasad Cup dapat dijadikan jenjang menuju Pra PON dan PON XXI di Sumut 2024. Dengan begitu masih ada waktu bagi pesilat Jakarta Timur meningkatkan prestasi yang dimiliki.
“Saya berharap yang dapat meraih medali perak dapat ditingkatkan menjadi medali emas. Adapun yang perunggu bisa berubah jadi perak atau emas. Begitu juga pesilat yang kini tergabung dalam Pelatda, belum membuahkan hasil yang diharapkan dalam suatu kejuaraan nasional, ” papar Risman lagi.
Sedang medali emas kontingen DKI Jakarta disumbang melalui Ahmad Alif Muis di kelas J putra dengan mengalahkan Wisnu Prayoga dari Sky Fighter Team. Medali emas lainnya disumbangkan oleh Moh Bangkit Triwijaya, Muhammad Rizki Adli, Fitri Ananda Ibrahim, Melita Oktavia Rahma, dan Mutia Hartati.
Kemudian disusul medali emas dari nomor TGR regu putra atas nama Andika Gilang Ibrahim, Nabil Haidar dan Irfan Jeremy Anggono. Selain merebut gelar juara umum, gelar pesilat terbaik juga disematkan kepada atlet DKI Fitri Ananda Ibrahim yang turun di kelas A putri.
Pelatih Kepala Pelatda Pencak Silat DKI Jakarta Eko Wahyudi menyatakan, bersyukur para pesilat DKI Jakarta dapat meraih gelar juara umum di ajang Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Piala Kasad ini. Pasalnya, ia tidak menjadikan ajang ini sebagai target prestasi bagi atlet Pelatda PON DKI Jakarta.
“Kita tidak menjadikan Kejuaraan Terbuka Piala Kasad ini sebagai peak performance atlet Pelatda PON DKI. Karena waktunya sudah berdekatan dengan Babak kualifikasi PON. Kalau ini dijadikan target prestasi, berarti setelah event ini berakhir kita akan mulai dari nol lagi,” kata Eko.
Mantan atlet TGR khusus nomor tunggal ini menambahkan, momentum Kejuaraan Terbuka Pencak Silat Piala Kasad Ke-1 2023 ini hanya dijadikan sebagai try out. Ajang latih tanding bagi atlet DKI sebelum turun di babak kualifikasi.
“Saya mengharapkan seluruh atlet yang tampil dapat mengukur dirinya, baik bagi yang menang maupun yang kalah. Kalau yang kalah dapat mempelajari dimana letak kelemahannya. Kalau yang menang dapat meningkatkan kemampuan tekniknya maupun strategi dalam bertanding,” lanjut Eko.
Selain itu, kata Eko, masalah mental juga diuji di event ini karena mereka akan merasakan suasana bertanding di depan banyak penonton. Istilahnya memperbanyak jam terbang atlet melatih mental bertanding.
Kesuksesan merebut medali emas juga tidak terlepas dari peran pelatih pendamping yang berada di pinggir lapangan saat atletnya berlaga. Seperti yang dilakukan pelatih Ary Faisal dan rekan-rekannya.
Menurut Ary, pada jeda setiap babak kita bisa memberi masukan kepada atletnya untuk melakukan strategi yang diterapkan untuk meraih nilai. Bahkan tidak jarang atletnya yang tertinggal pada babak pertama, berkat strategi yang diterapkan pelatih saat jeda bisa membalik keadaan sehingga pada dua babak berikutnya menjadi unggul. (Warso)