Suara Karya

Bank Indonesia Catat Perekonomian DKI Jakarta Tumbuh 4,90% di Triwulan II

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta Arlyana Abubakar, (Foto: suarakarya.co.id/Bayu Legianto)

JAKARTA (Suara Karya): Berdasarkan rilis BPS, perekonomian DKI Jakarta pada triwulan II 2024 tumbuh sebesar 4,90% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya (4,78%; yoy). Dari sisi permintaan, peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya konsumsi RT dan investasi serta membaiknya kinerja ekspor. Sementara itu, konsumsi Pemerintah mengalami kontraksi dan menjadi penahan pertumbuhan. Dari sisi Lapangan Usaha (LU) utama, meningkatnya pertumbuhan terutama didorong oleh meningkatnya kinerja LU jasa keuangan, LU perdagangan, LU konstruksi, dan LU industri pengolahan. Adapun, LU informasi dan komunikasi tumbuh melambat.

Konsumsi RT tumbuh sebesar 5,28% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,25% (yoy). Peningkatan tersebut sejalan dengan tingginya aktivitas saat HBKN Idulfitri, HBKN Idul Adha dan periode liburan. Selanjutnya, investasi juga tumbuh meningkat dengan pertumbuhan sebesar 4,66% (yoy), dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,36% (yoy). 

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Arlyana Abubakar mengatakan, meningkatnya investasi sejalan dengan masih berlangsungnya pembangunan proyek strategis multitahun Pemerintah yang diantaranya tercermin dari peningkatan belanja modal Pemerintah serta peningkatan PMA dan PMDN. Adapun kinerja ekspor juga mengalami perbaikan pada triwulan II 2024 dengan pertumbuhan mencapai 7,06% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,23% (yoy). 

Menurutnya, kondisi tersebut sejalan dengan perbaikan ekspor barang ke luar negeri antara lain pada komoditas logam mulia, kendaraan dan bagiannya serta mesin dan peralatan mekanis. Selain itu, perbaikan ekspor juga ditopang oleh meningkatnya ekspor jasa yang tercermin dari peningkatan jumlah wisatawan mancanegara. Sementara itu, konsumsi Pemerintah terkontraksi sebesar -5,62% (yoy), setelah tumbuh tinggi pada triwulan sebelumnya  sebesar 30,30% (yoy). Kontraksi pada konsumsi Pemerintah terutama disebabkan oleh menurunnya belanja pegawai sejalan dengan penyaluran THR yang lebih awal serta menurunnya belanja bansos.

Lebih lanjut Arlyana mengungkapkan, dari sisi lapangan usaha, meningkatnya pertumbuhan ekonomi Jakarta pada triwulan II 2024 terutama didorong oleh meningkatnya kinerja LU jasa keuangan dengan pertumbuhan mencapai 10,99% (yoy), lebih tinggi dari triwulan sebelumnya (2,02%; yoy), terutama ditopang oleh pertumbuhan jasa perantara keuangan yang tercermin dari meningkatnya penyaluran kredit dan DPK. Adapun LU perdagangan juga menjadi LU yang menopang pertumbuhan dengan pertumbuhan sebesar 6,87% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (5,46%; yoy) yang tercermin dari meningkatnya indeks penjualan ritel. LU konstruksi juga tumbuh meningkat dari 6,27% (yoy) menjadi 6,55% (yoy) sejalan dengan meningkatnya investasi. 

LU industri pengolahan juga mengalami perbaikan dengan pertumbuhan sebesar 2,46% (yoy), dari triwulan sebelumnya yang tumbuh negatif (-0,53%; yoy) sejalan dengan pemenuhan kebutuhan domestik dan perbaikan ekspor. Sementara itu, LU informasi dan komunikasi tumbuh melambat dari 6,38% (yoy) menjadi 4,19% (yoy) pada triwulan II 2024.

“Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta akan terus memonitor berbagai perkembangan perekonomian baik di tingkat daerah, nasional, maupun global. Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendorong momentum akselerasi pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di berbagai sektor guna mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global yang berdaya saing serta mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan,” kata Arlyana melalui keterangan tertulisnya, Senin (6/8/2024). (Boy)

Related posts